Gus-gus Ponpes Balekambang Jepara Datangi Rumah Korban Penembakan dan Pembakaran Sepeda Motor Guru Madrasah, Begini Sikap Eko Hadi Susanto

Pelaku penembakan guru madrasah di Jepara MMR ditangkap Polres Jepara. Ia sudah ditetapkan tersangka dan ditahan.
Pelaku penembakan guru madrasah di Jepara MMR ditangkap Polres Jepara. Ia sudah ditetapkan tersangka dan ditahan.

HALO JEPARA- Gus-gus Ponpes Balekambang datangi rumah korban penembakan dan pembakaran sepeda motor guru madrasah bernama Eko Hadi Susanto (43). Namun guru madrasah ini tetap ingin kasus penembakan dan pembakaran sepeda motor miliknya yang dilakukan MMR tetap menggelinding ke meja pengadilan.

MMR merupakan putra tokoh agama besar di Kabupaten Jepara. MMR juga masih punya kekerabatan dengan Ponpes Balekambang, Nalumsari Jepara.

Gus Ponpes Balekambang yang datang ke rumah Eko seperti Dr. KH. Nasrullah Affandi yang juga pengasuh Majelis Ngopi An Nahdloh. Eko sendiri selain mengajar madrasah di Balekambang juga humas Majelis Ngopi An Nahdloh.

Selain itu, kakak kandung MMR, Gus Muhammad Syaifur Rijal dan Wakil Rois Syuriyah PCNU Kabupaten Jepara KH. M. Amirul Wildan Fadhil juga datang ke kediaman Eko.

Ibu MMR juga mendatangi rumah Eko di Dukuh Kepel, Desa Buaran Kecamatan, Mayong Kabupaten Jepara. Bahkan Bu Nyai, sebutan untuk ibu MMR, datang dua kali.

Ibu MMR menyampaikan penyesalan terkait peristiwa yang dialaminya. Ia juga memintakan maaf untuk anaknya MMR. Bahkan Eko juga dijanjikan sepeda motor yang dibakar MMR akan diganti.

LIHAT JUGA :  Sayembara Berhadiah Rp 8 Miliar Resmi Dibuka, Caranya Cari dan Tangkap Buronan KPK Harun Masiku

Namun, meski sudah didatangi kerabat MMR, Eko tak bergeming.

Eko mengatakan ia merupakan santri dari Ponpes Balekambang. Secara pribadi ia sudah memaafkan perbuatan MMR yang saat ini masih ditahan di Polres Jepara.

Namun ia tetap ingin penegakan hukum kasus penembakan dan pembakaran sepeda motor miliknya tetap diproses sesuai aturan yang berlaku.

Anggota Gerakan Masyarakat Indonesia Bersatu (GRIB) besutan Hercules ini ingin ada efek jera untuk MMR. Sebab selama ini, pelaku kerap melakukan hal serupa yang meresahkan masyarakat.

“Saya sudah memaafkan namun proses hukum harus ditegakkan seadil-adilnya agar memberikan efek jera”, kata Eko.

Eko Hadi Susanto menunjukkan luka tembak di perutnya.
Eko Hadi Susanto menunjukkan luka tembak di perutnya.

Eko menegaskan tekadnya agar kasus ini menggelinding ke ranah hukum tidak didasari dendam atau embel-embel lain.

Ia hanya ingin agar peristiwa penembakan dan pembakaran sepeda motornya menjadi pelajaran berharga terlebih untuk para pemuka agama dan keluarganya agar benar-benar bisa menjadi suri teladan di masyarakat.

“Bukan malah sebaliknya. Harus jadi pelindung dan pengayom umat”, tandasnya.

LIHAT JUGA :  VIRAL, Aksi Tak Senonoh Menggambarkan Persetubuhan Dilakukan 5 Pasang Muda-mudi di Alun-alun Jepara

Sementara itu, Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan kasus penembakan dan pembakaran sepeda motor milik guru madrasah masih berproses. Meski begitu, peluang mediasi yang mengarah perdamaian melalui jalur keadilan restoratif tetap terbuka.

“Kalau ada (restorative justice) dikembalikan kepada keluarga atau kuasa hukum yang bersangkutan, ada upaya penyelesaian perkara di luar sistem penyidikan,” ujarnya.

Seperti diberitakan HALO JEPARA, peristiwa yang dialami Eko Hadi Susanto terjadi Senin (25/11/2024) sekira pukul 10.30 WIB.

Saat kejadian, Eko yang mengendarai sepeda motor hendak menjemput anaknya di sekolah.

Saat melintas di perempatan jalan Dukuh Kepel, Desa Buaran, Eko berpapasan dengan pelaku yang mengendarai Sedan Camry warna hitam.

Tak dinyana, tiba-tiba pelaku langsung menyerempet sepeda motor yang dinaiki Eko.

“Saya langsung berhenti untuk melihat siapa yang menyerempet,” ujar Eko.

Ternyata pelaku juga turun dari mobilnya. Bahkan tanpa ba bi bu, langsung memarahi Eko.

Eko yang mengetahui sosok pelaku, memilih melanjutkan perjalanannya.

Namun pelaku tetap mencoba mengejar Eko. Bahkan kembali menyerempet sepeda motor Eko.

Saat diserempet kedua kalinya, Eko terjatuh dari sepeda motornya.

LIHAT JUGA :  Keluarga MMR Ajukan Penangguhan Penahanan ke Polres Jepara, Alasan 13 Tahun Sakit Diabetes

Saat itu juga, pelaku menembak perut Eko.

“Pistol sebenarnya diarahkan ke mata tapi saya menghindar, akhirnya kena perut,” ujar Eko sembari menunjukkan bekas luka akibat tembakan soft gun tersebut.

Setelah itu, pelaku pergi dari lokasi.

Sedang Eko pergi ke bengkel terlebih dahulu. Sebab ban sepeda motornya kempes. Setelah itu, Eko lalu pulang ke rumah.

“Saya nembel ban dulu ke bengkel baru setelah itu pulang ke rumah,” ungkapnya.

Lalu, sekitar pukul 13.30 WIB, Eko hendak mengambil sepeda motornya. Rencananya, ia akan langsung ke madrasah tempatnya mengajar.

Namun ia kaget lantaran sepeda motornya justru dalam kondisi terbakar. Diduga, pelaku yang sama adalah orang yang juga membakar sepeda motor milik Eko.

Karena merasa ada yang tak beres, guru madrasah korban penembakan dan pembakaran sepeda motor ini akhirnya memilih bergegas ke RS PKU Muhammadyah untuk melakukan visum.

Setelah itu, ia juga membuat laporan ke Polsek Mayong. Hingga akhirnya pelaku berhasil ditangkap aparat kepolisian.