Prabowo Keluhkan Kopi Khas Batealit Tak Bisa Tembus Indomart – Alfamart, Bupati Jepara Gercep Lakukan Ini 

The Rise of the Meaning Economy And Tourism at Jepara
The Rise of the Meaning Economy And Tourism at Jepara

Prabowo Keluhkan Kopi Khas Batealit Tak Bisa Tembus Pasar Modern, Bupati Jepara Gercep Lakukan Ini

HALO JEPARA– Pelaku UMKM yang bergerak di bidang produksi kopi khas Batealit Jepara mengeluhkan sulitnya menembus pangsa pasar swalayan modern berjejaring yang ada di Kota Ukir. Padahal pelaku UMKM kopi khas Batealit itu sudah memenuhi berbagai persyaratan bahkan telah berkomunikasi dengan penanggung jawab minimarket modern tersebut

Keluhan ini mengemuka saat kegiatan Bupati Ngantor di Desa Batealit Kabupaten Jepara, Selasa (24/06/2025). Bupati Jepara Witiarso Utomo didampingi Wabup M Ibnu Hajar, Pj Sekda Ary Bachtiar dan para kepala OPD ngantor di Desa Batealit, Kecamatan Batealit. Kegiatan itu dimaksimalkan Bupati untuk mendengar langsung suara hati para pelaku UMKM yang masih berjuang menembus swalayan modern.

Salah satu curhatan paling mencolok datang dari Prabowo Hadi Saputra, pemilik brand Kopi Batealit, yang sejak 2019 sudah mengantongi izin lengkap seperti PIRT, NIB, dan sertifikat halal, namun masih kesulitan memasarkan produknya di jaringan ritel modern seperti Indomaret dan Alfamart.

“Kami sudah ajukan sejak 2021, terakhir di 2023, sampai ke manajemen wilayah dan pusat, tapi tidak ada respon. Sekarang malah stand produk lokal dihapus. Padahal kami produksi bisa 150 kg per bulan,” ujar Prabowo.

Prabowo memproduksi dua varian kopi lokal khas Jepara, yaitu robusta dan excelsa (kopi nangka), dengan harga masing-masing Rp180 ribu dan Rp220 ribu per kilogram. Ia mengaku pasarnya besar, tapi akses ke rak swalayan masih tertutup rapat.

“Ini yang kita sayangkan,” ujar Prabowo.

Selain soal UMKM, beragam aspirasi juga muncul saat progam Bupati Ngantor di Desa Batealit. Mulai dari infrastruktur jalan, jalan usaha tani (JUT), pengembangan pariwisata, pupuk dan irigasi untuk pertanian hingga Kartu Guru Sejahtera.

Terkait keluhan pelaku UMKM kopi Batealit, Bupati Witiarso Utomo langsung merespons cepat. Ia menyatakan akan menelusuri dan memastikan terkait perjanjian antara pihak ritel dan pemerintah daerah yang seharusnya memberi ruang bagi produk UMKM lokal.

“Saya sudah perintahkan Disperindag untuk cek dan tindak lanjuti. Kalau memang ada MoU atau kerja sama yang menjanjikan ruang untuk UMKM, itu harus ditegakkan. Jangan sampai produk Jepara tak punya tempat di tanahnya sendiri,” tegas Bupati.

Ia menambahkan, semangat UMKM di desa-desa seperti Batealit harus diiringi dengan dukungan nyata dari semua pihak, termasuk korporasi retail.

“Produk mereka sudah layak jual. Tentu harus diakomodir,” pungkasnya. (*)

Exit mobile version