4 Aktivitas Sepele yang Membahayakan Kesehatan ala dr Tirta (bagian 1)

Dokter muda yang juga influencer dr Tirta. (Ist/Tangkapan layat Tittok si paling - @Tirtaaaaa)
Dokter muda yang juga influencer dr Tirta. (Ist/Tangkapan layat Tittok si paling - @Tirtaaaaa)

HALO JEPARA- 4 aktivitas sepele yang membahayakan kesehatan ala dr Tirta yang punya nama asli Tirta Mandira Hudhi.

Seperti diketahui dr Tirta tak hanya dokter, ia juga influencer yang sering berbagi tip dan edukasi tentang kesehatan dalam konten media  sosial pribadinya.

Salah satu konten dokter yang viral saat masa pandemi Covid-19 ini adalah soal 4 aktivitas sepele yang membahayakan kesehatan. Apa saja itu?

* Ngorek kuping

Tiap telinga manusia pasti ada kotoran. Dan kotoran ini sebenarnya penting ada agar benda asing tidak masuk ke telinga.

Jika ada serangga masuk ke telinga maka akan mati karena kotoran tersebut.

Namun terkadang kotoran telinga itu dirasakan menganggu.

Lazimnya orang menggunakan cotton bud, pembersih dari besi, plastik, tangkai rumput atau lainnya.

Nahh, ternyata aktivitas ngorek kuping dengan berbagai alat itu juga bisa membahayakan kesehatan.

dr Tirta mengutip pernyataan ahli THT yang menyebutkan bahaya cotton bud. Sebab cotton bud sebenarnya malah mendorong kotoran atau curak-curak mendekati gendang telinga.

Sehingga kotoran itu “ngumpul” di gendang telinga dan akhirnya mengeras. Imbasnya, pendengaran justru terganggu atau bahkan kehilangan pendengaran karena tersumbat. Demikian dilansir dari akun Tiktok si paling (@Tirtaaaaa).

LIHAT JUGA :  Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Jateng Digelar Pekan Depan, Bisa Periksa Jantung, Diabetes Hingga Perkembangan Balita

Cotton bud efektif untuk membersihkan kotoran di bagian luar (daun telinga).

Sedang alat pembersih telinga dari besi atau plastik bisa memicu munculnya luka atau bahkan menusuk gendang telinga.

Menurut dr Tirta, jika aktivitas ngorek kuping dengan cotton bud atau alat lainnya dilakukan terus menerus, dikhawatirkan akan memicu terjadinya otitis media, pecahnya gendang telinga, perlukaan, blokade jalur telinga karena curak ngumpul.

“Dan itu keluhan paling sering di THT,” tandasnya.

Lalu solusinya bagaimana?

Menurut dr Tirta, tubuh  manusia sudah sudah punya fisiologis karena tiap malam kotoran akan terdorong sendiri ke luar. Dan saat mandi, kotoran itu bisa dibersihkan dengan mudah.

Namun jika merasa terganggu sekali dengan kotoran telinga, dr Tirta menyarankan agar datang ke puskesmas untuk dibersihkan.

Biayanya murah sekitar Rp 10 ribu atau Rp 15 ribu dan bahkan gratis jika pakai BPJS.

* Menahan kencing

Aktivitas penyaringan darah di ginjal akan selalu menghasilkan urine. Pipis ibarat sinyal karena kantong kemih sudah penuh sehingga harus dibuang.

LIHAT JUGA :  Daftar Korban Kecelakaan Karambol di Jalan Jepara - Demak Dekat Terminal Welahan, Pengendara Honda CBR Asal Blora Meninggal

Di sisi lain kandung kemih harus steril. Jika nahan pipis maka akan kandung kemih akan penuh.

Padahal pipis itu isinya saringan bakteri. Maka jika sering menahan pipis maka akan memicu timbulnya bakteri-bakteri baru. Kondisi itu bisa memicu tiga masalah kesehatan mulai dari infeksi saluran kemih hingga kemungkinan batu ginjal.

Masalah pertama yakni infeksi saluran kemih.

Ciri khas infeksi saluran kemih itu berupa jika ingin pipis tapi tidak keluar air kencingnya.

Masalah kedua timbulnya batu. Urine itu mengandung zat-zat seperti kapur, askorbat, dan jika ngumpul terlalu lama di satu tempat karena tidak dikeluarkan maka akan mengakibatkan pengumpulan batu.

Indikasinya, merasakan sakit dan terasa nyeri di punggung.

Masalah ketiga yakni infeksi di bagian uretra dan ureter.

Ureter itu saluran yang menghancurkan dari fesika ke uretra. Nah sering menahan pipis akan memicu infeksi di bagian itu.

Menurut dr Tirta hal ini sangat berbahaya sekali. Sebab jika sampai berobat karena masalah itu harus pakai antibiotik dengan dosis tinggi.

Hal itu bisa memicu demam dan bahkan muntah hingga warna coklat. Selain itu masalah kesehatan ini juga sering kambuh.

LIHAT JUGA :  Niat Puasa Ayyamul Bidh, Tiap Tanggal 13, 14 dan 15 Dalam Kalender Hijriyah, Ini Keutamaannya

Dan jika sudah parah dan sampai ginjal maka bisa menyebabkan infeksi ginjal yang berinfek pada sindrom nefitik, nefrotik atau bahkan gagal ginjal.

dr Tirta menambahkan berbagai masalah kesehatan ini terkait dengan aktivitas minum air putih. Jika minum air putih lancar maka bisa mengurangi potensi terjadinya masalah kesehatan.

Ia mencontohkan takaran minum air putih yang ideal. Jika berat badan 70 kilogram maka minimal harus minum 2,1 liter air putih per hari.

Namun jika mengalami ada masalah gagal ginjal atau gagal jantung maka harus konsultasi dengan dokter untuk mengetahui takaran ideal minum air putih.

Ia menambahkan kebiasaan mengkonsumsi minuman alkohol, minuman energi, penambah stamina atau yang sejenis bisa memperberat gagal ginjal.

Menurut dr Tirta cara paling gampang dan sehat untuk kesehatan ginjal adalah minum air putih dan jangan nahan pipis.

Jika terasa bibir kering maka dianjurkan segera minum, minimal seteguk atau dua teguk air putih agar tidak dehindrasi. (*)