Sektor Ini Jadi Alasan Penguat Jepara Layak Punya Pelabuhan Niaga Internasional yang Dilirik Investor Spanyol 

Sektor Ini Jadi Alasan Penguat Jepara Layak Punya Pelabuhan Niaga Internasional yang Dilirik Investor Spanyol 
Sektor Ini Jadi Alasan Penguat Jepara Layak Punya Pelabuhan Niaga Internasional yang Dilirik Investor Spanyol 

Sektor Ini Jadi Alasan Penguat Jepara Layak Punya Pelabuhan Niaga Internasional yang Dilirik Investor Spanyol

HALO JEPARA- Delegasi investor asal Spanyol, Antonio, bersama rombongan meninjau sejumlah perusahaan mebel di Kabupaten Jepara, Senin (6/10/2025). Kunjungan ini difasilitasi jajaran Pemerintah Kabupaten Jepara dan diikuti anggota Komisi B DPRD Jepara, Farah Elfirajun.

Rombongan mendatangi beberapa perusahaan, antara lain Indocasa Furniture di Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan; CV Mandiri Abadi di Desa Bawu, Kecamatan Batealit; PT Els Artsindo di Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan; Estu Raya Mebel di Desa Senenan, Kecamatan Tahunan; serta sentra seni patung dan ukir di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Jepara.

LIHAT JUGA :  Batik Pegon Rumah Inklusif Ini Tembus Pasar Dunia, Daya Saing Hasil Karya Difabel Terus Digenjot

Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Jepara, Anik Rosyida, menyebut kunjungan ini untuk meyakinkan investor bahwa Jepara layak memiliki pelabuhan niaga skala internasional.

“Industri mebel di Jepara mampu mengirim 100 kontainer setiap bulan. CV Mandiri Abadi misalnya, saat ini, pasca pandemi mengekspor 50 kontainer per bulan, dengan 70 persen pengiriman ke Amerika Serikat,” ujarnya.

Sebelum pandemi Covid-19, lanjut Anik, CV Mandiri Abadi mampu mengirim hingga 100 kontainer per bulan.

“Selain produk kayu, perusahaan ini juga mengekspor furnitur berbahan aluminium,” kata dia.

Investor asal Spanyol, Antonio, menilai produk mebel Jepara memiliki standar mutu tinggi dengan desain dan pengerjaan yang rapi.

LIHAT JUGA :  Satu dari 6 Mahasiswa UIN Walisongo yang Hanyut di Kendal dari Jepara, Masih Belum Ditemukan

Menurutnya, kualitas furniture yang diproduksi pengrajin lokal tidak hanya memenuhi selera pasar domestik, tetapi juga mampu bersaing dengan produk sejenis dari negara lain di pasar global. (*)