HALO JEPARA- Pasangan Subhan/Rina Marlina sukses membawa pulang medali perunggu bagi Indonesia di ajang Paralimpiade Paris 2024 setelah menang atas Solaimalai/Sumathy Si dengan skor 21-17 dan 21-12.
Subhan/Marlina meraih prunggu dari nomor ganda campuran SH6.
Subhan merupakan atlet disabilitas asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Atlet asal Desa Wedelan Bangsri Jepara ini memang sudah langganan juara baik ajang level nasional bahkan internasional.
Pada ajang 4 th Fazza Dubai Parabadminton International 2022 misalnya, Subhan menyumbang 1 medali emas di nomor ganda campuran, 1 perak nomor tunggal putra dan 1 perunggu nomor ganda putra.
“Pencapaian kami di ajang Paralimpiade Paris 2024 ini tentu bikin kami bangga. Karena ini pertama kali kami ikut ajang Paralimpiade yang levelnya internasional,” kata Subhan kepada wartawan, Senin (2/9/2024).
Sementara itu, ganda campuran (SL3-SU5) Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila berhasil menyumbangkan medali emas pertama untuk kontingen Indonesia yang berlaga di ajang Paralimpiade Paris 2024.
Hikmat/Laeni mengalahkan pasangan Indonesia lainnya, Setiawan Fredy dan Khalimatus Sadiyah, Senin (2/9/2024). Laga final ganda campuran (SL3-SU5) memang menyajikan all Indonesian final. Sehingga siapapun pemenangnya, Indonesia akan tetap meraih medali emas dari cabor bulutangkis.
Pada laga final di La Chapelle Arena, Hikmat/Leani menang dalam dua babak, dengan skor 21-16 dan 21-15.Pasangan Setiawan/Sadiyah, meski kalah, tapi mereka meraih perak dan menambah koleksi medali Indonesia.
Perak lainnya didapatkan tunggal putri (SL3), Syakuroh Qonitah Ikhtiar. Di babak final melawan Xiao Zuxian dari China, dia kalah 14-21 dan 20-22.
Hingga Senin pagi waktu Paris, Indonesia masih berpeluang meraih tambahan emas.Usai final ganda campuran, Leani juga berpeluang mendapatkan emas keduanya pada final tunggal putri (SL4).
Lawannya adalah atlet asal China Cheng He Fang.Sebelum masuk ke babak final, Leani mengalahkan Sadiyah Khalimatus yang akan memperebutkan medali perunggu.
Pebulutangkis tunggal putra, Suryo Nugroho, juga dijadwalkan bertanding dalam babak final melawan atlet Malaysia, Cheah Liek Hou.
Berdasarkan situs paralympic, sejauh ini Indonesia berada di posisi ke-28 dari 60 negara yang bertanding di ajang Paralimpiade 2024 Paris. Indonesia membungkus delapan medali masing-masing emas (1), perak (4) dan perunggu (3).
Pada Minggu (1/9), Indonesia meraih dua medali perak dan dua medali perunggu. Tim boccia Indonesia menambah satu medali perak melalui Muhammad Bintang Satria Herlangga dalam Paralimpiade Paris 2024.
Selain Bintang Herlangga, satu medali perak lainnya dipersembahkan oleh Saptoyogo Purnomo dalam cabang olahraga para atletik. Dia tampil di nomor lari 100 meter T37 dan menyelesaikan perlombaan dengan waktu 11,26 detik.
Sementara dua medali perunggu berasal dari Gischa Zayana dan Muhamad Afrizal Fasya yang juga dari boccia. Pundi-pundi medali kontingen Indonesia ini dipastikan akan bertambah satu medali emas, pada Senin (02/09).
Torehan para atlet difabel Indonesia diharapkan lebih baik dari perhelatan Paralimpiade Tokyo 2020. Saat itu, atlet-atlet Indonesia mendulang dua emas, tiga perak, dan empat perunggu.
Raihan itu lebih baik dibandingkan pencapaian Indonesia pada Paralimpiade Rio 2016, ketika Indonesia “hanya” memperoleh satu perunggu.
Laga atlet penyandang disabilitas
Setelah Olimpiade Paris ditutup beberapa waktu lalu, giliran atlet-atlet penyandang disabilitas berlaga di Paralimpiade 2024. Paris menjadi tuan rumah Paralimpiade musim panas untuk pertama kalinya pada 2024.
Bagi Prancis, ini adalah kedua kalinya mereka menjadi tuan rumah pertarungan tertinggi para atlet penyandang disabilitas setelah Tignes dan Albertville berbarengan menjamu Paralimpiade musim dingin 1992.
Setidaknya 4.400 atlet dari seluruh dunia akan berpartisipasi dalam 22 cabang olahraga di Paris.Paralimpiade Tokyo terpaksa dijadwalkan ulang menjadi 2021 dan diadakan secara tertutup akibat Covid-19.
Pada Paralimpiade Paris 2024, para penonton dapat dengan gegap gempita menyuarakan dukungan terhadap atlet-atlet kebanggaan mereka.Dibuka dengan upacara penyambutan pada Rabu (28/08) waktu setempat, sejumlah atlet bersaing demi merebut 22 emas pada Kamis (29/08) yang menjadi hari pertama kompetisi.
Secara total, ada 549 medali emas yang diperebutkan dalam paralimpiade kali ini.Hari terakhir Paralimpiade Paris jatuh pada Minggu, 8 September 2024, dengan mempertandingkan bola basket kursi roda, para angkat berat, para kano, dan maraton kursi roda.Upacara penutup dijadwalkan berlokasi di Stade de France.
Cabang olahraga apa saja yang dipertandingkan? Berbeda dengan dua Paralimpiade terakhir, tidak ada olahraga baru yang dipertandingkan di Paris.Pada Rio 2016, para triathlon dan para kano dipertandingkan untuk pertama kalinya, sementara para taekwondo dan para-bulu tangkis melakukan debutnya di Tokyo 2020.
Sebagian besar fasilitas yang digunakan para atlet Olimpiade untuk berlaga juga akan menjamu atlet-atlet paralimpik.Stadion nasional Prancis, Stade de France, akan menjadi tuan rumah cabang para atletik, sementara arena indoor serbaguna Paris La Défense Arena menjadi tempat atlet-atlet para renang bertanding.
Tenis kursi roda dimainkan di Roland Garros yang setiap tahunnya menjadi tuan rumah Prancis Terbuka, sementara taman Chateau de Versailles yang indah akan menjamu para berkuda. Situs bersejarah Grand Palais yang sudah biasa menjadi tempat acara kesenian dan olahraga akan menjadi tuan rumah anggar kursi roda dan para taekwondo.
Adapun kompetisi sepak bola tuna netra dilangsungkan di stadion khusus yang dibangun di kaki Menara Eiffel yang ikonik.Para triathlon dijadwalkan berlangsung di pusat kota Paris dan etape berenangnya akan berlangsung di Sungai Seine.Atlet-atlet para badminton Indonesia akan adu jago tepok bulu dengan atlet dunia lainnya di Porte de la Chapelle Arena.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo memastikan bonus yang diterima atlet disabilitas yang meraih prestasi di ajang Paralimpiade Paris 2024, sama dengan yang diterima atlet Indonesia peraih medali Olimpiade 2024.
Pihaknya ingin bonus itu bisa memacu atlet disabilitas lain di Tanah Air akan bisa terus berprestasi di berbagai ajang kejuaraan.
“Untuk menyemangati bonusnya sama, tidak dibedakan,” tandas Dito.
Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com