HALO JEPARA- Calon Jemaah Haji asal Jepara diimbau agar mempersiapkan fisik dan psikis jauh-jauh hari agar aktivitas ibadah di Tanah Suci berjalan lancar. Hal itu bisa dicapai dengan rajin mengikuti manasik haji yang digelar oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nahdlatul Ulama (KBIH NU) Jepara.
Hal itu mengemuka saat kegiatan Ta’aruf Manasik Perdana Calon Haji (Calhaj) Tahun 2025 M/1446 H KBIH NU se-kabupaten Jepara yang digelar di Aula Gedung NU Kabupaten Jepara, Minggu (13/10/2024).
Hadir dalam kegiatan ini, Rais Syuriah PCNU Jepara, KH Khayatun Abdullah Hadziq serta jajaran, Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Jepara.
Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta mengapresiasi KBIH NU Jepara yang mengadakan manasik lebih awal. Lebih lanjut, ia berpesan agar calon jemaah ibadah haji tahun 2025 menjaga kesehatan dan mempersiapkan diri semaksimal mungkin.
“Mulai saat ini panjenengan harus sudah mempersiapkan diri semaksimal mungkin, contohnya jalan kaki setiap pagi selama 30 menit, itu harus dilakukan rutin supaya di sana bapak ibu kondisinya fit sehingga bisa mandiri,” tuturnya.
Dikatakannya, selama kegiatan manasik haji, calon jemaah ibadah haji tahun 2025 agar mengikuti arahan dan petunjuk yang telah diberikan KBIH NU.
“Kita paham bahwa ibadah haji bukan hanya perjalanan fisik, tetapi perjalanan spiritual mendekatkan diri kepada Allah, sehingga melalui manasik ini, Bapak dan Ibu akan dibimbing agar memahami setiap tahapan ibadah, agar dapat menjalankannya dengan baik dan khusyuk,” pesannya.
Menjelang kontestasi pemilihan kepala daerah yang akan diselenggarakan November mendatang, Pj Bupati Jepara juga mengingatkan kepada masyarakat khususnya jemaah calon haji agar ikut serta menjaga kondusifitas selama masa tersebut.
Ia juga mendorong masyarakat untuk berpartisipasi menggunakan hak pilihnya dengan memilih pasangan calon (paslon) sesuai dengan hati nuraninya masing-masing.
“Beda pilihan jangan dibawa ke rumah ibadah. Tetap jaga kondisi agat tetap damai,” harapnya.
Sementara itu, KH Khayatun Abdullah Hadziq mengingatkan agar calon jemaah haji tetap menjaga kondisi kesehatannya sehingga bisa melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan maksimal. Ia berharap dengan persiapan yang lebih maksimal, selain ibadah lebih lancar juga berbuah haji mabrur.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan Pj Bupati Jepara yang hadir dan membuka secara langsung pembukaan manasik haji perdana yang diselenggarakan KBIH NU Jepara,” tandasnya.
Pada musim haji 2024, ada satu jemaah haji asal Kabupaten Jepara meninggal usai melakukan salah satu rukun haji yakni tawaf mengelilingi Kabah. Jenazah selanjutnya dimakamkan di Makkah, Arab Saudi.
Kepala Kemenag Jepara, Akhsan Muhyiddin, menerangkan jemaah haji yang meninggal atas nama Sutriman berusia 71 tahun.
“Semua sudah selesai melakukan wukuf semuanya sehat. Kecuali ada 1 yang meninggal dunia setelah wukuf,” kata Akhsan usai salat Iduladha di Masjid Agung Baitul Makmur, Senin, 17 Juni 2024.
Akhsan menerangkan Sutriman meninggal pada Sabtu, 15 Juni 2024 pukul 19.25 Waktu Arab Saudi dan dimakamkan di Makkah. Sutriman merupakan warga Gidangelo RT 06/02, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara.
“Saya belum menerima informasi yang jelas, tapi informasi yang kami terima meninggal setelah habis isya ketika proses menuju ke Muzdalifah,” jelas Akhsan.
Ia menyebut Sutriman yang masuk dalam kloter 72 SOC telah melakukan ibadah wajib wukuf sehingga statusnya sudah berhaji. “Jadi sudah wukuf. Jadi ini sudah haji statusnya,” ungkapnya.
Dirinya belum mengetahui pasti penyebab kematian atau riwayat sakit yabg diderita, namun ia menyebut jika Sutriman meninggal secara mendadak.
“(Meninggal) mendadak. Untuk riwayat penyakit belum tau karena belum dikonfirmasi. Akan dimakamkan di sana dan semua ditanggung pemerintah. Semoga Almarhum Khusnul Khotimah,” tandas Akhsan Mhyuddin. (*)