10 Daerah di Jateng Diterjang Banjir dan Longsor, Ribuan Warga Mengungsi

10 Daerah di Jateng Diterjang Banjir dan Longsor, Ribuan Warga Mengungsi. Terlihat mobil yang terseret banjir bandang disertai tanah longsor di Petungkriyono Pekalongan.(Foto:Is)
10 Daerah di Jateng Diterjang Banjir dan Longsor, Ribuan Warga Mengungsi. Terlihat mobil yang terseret banjir bandang disertai tanah longsor di Petungkriyono Pekalongan.(Foto:Is)

HALO JATENG- 10 daerah di Jateng diterjang banjir dan longsor. Data ini berdasar catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng pada Selasa, (21/1/2025).

Akibat banjir di Jateng tersebut ribuan rumah dan lahan pertanian terendam, fasilitas umum rusak hingga ribuan warga terpaksa meninggalkan rumahnya dan mengungsi di tempat pengungsian. Selain itu banjir disertai tanah longsor di Petungkriyono Pekalongan juga mengakibatkan belasan orang meninggal dunia.

Sepuluh daerah yang diterjang banjir dan longsor itu adalah Brebes, Pemalang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kendal, Pekalongan, Grobogan, Demak, Banjarnegara, dan Sragen.

Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengimbau seluruh pemerintah kabupaten/kota di wilayahnya untuk tanggap terhadap bencana. Cuaca ekstrem telah menyebabkan sejumlah wilayah di Jateng dilanda bencana.

LIHAT JUGA :  Harga Gabah Kering di Jateng Rp 6.500 per Kg, Produksi Februari - April 2025 Diperkirakan 4,8 Juta Ton

“Sehingga kita harus betul-betul waspada, antisipasi dan segera melakukan langkah-langkah penanggulangan terhadap kemungkinan terjadi (bencana),” ujar Nana di Semarang, Selasa, (21/1/2025).

Nana mengimbau kepala daerah di kabupaten kota yang terdampak bencana hidrometeorologi, melakukan koordinasi lintas sektoral.

“Harus betul-betul mampu berkoordinasi, kolaborasi, bersinergi,” ujarnya.

Misalnya dalam penanganan banjir dan longsor, lanjut Nana, pemerintah di daerah harus sigap menyiapkan lokasi pengungsian.

“Kira-kira para pengungsi ini harus kita evakuasi ke mana, ini sudah ada lokasi-lokasi yang sudah kita siapkan,” ujarnya.

Nana menegaskan, sinergi lintas sektoral ini penting dilakukan, supaya mampu memudahkan penanganan. Utamanya memberikan solusi terbaik bagi masyarakat terdampak bencana.

Di sisi lain, Nana juga mengimbau agar lahan-lahan yang mengalami alih fungsi untuk dilakukan perbaikan. Serta menyadarkan masyarakat terhadap bahayanya.

LIHAT JUGA :  Detik-detik Gol Brilian Haaland, Cungkil Bola Bikin Areola Melongo, Man City vs West Ham 4-1, Guardiola Pantas Jemawa

Seiring bencana alam di Jateng ini, kata Nana pihaknya menyalurkan kebutuhan logistik kebencanaan senilai Rp478 juta untuk masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Brebes.

Bantuan itu terdiri dari Dinas Sosial Jateng senilai Rp284 juta, Dinas Ketahanan Pangan Jateng senilai Rp120 juta, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng senilai Rp74 juta. (*)