HALO JEPARA- Nasib Gus Miftah usai viral hina penjual es teh, aktivis desak dicopot.
Berbagai platform media sosial ramai dengan unggahan soal Miftah Maulana atau akrab disapa Gus Miftah yang menghina penjual es teh keliling saat kegiatan Magelang Bersholawat beberapa hari lalu.
Utusan khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan ini menyebut tukang es teh bernama Sunhaji dengan kata yang tak sepantasnya. G^B^K, begitu kata pengasuh Ponpes Ora Aji Yogyakarta ini di hadapan jemaah pengajian.
Video itu langsung viral. Seiring dengan viralnya video tersebut, muncul petisi di laman Change.org yang mendesak Presiden Prabowo Subianto memberi sanksi tegas untuk Gus Miftah.
Jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden didesak dicopot dari pendakwah itu.
Rupanya petisi itu sama viralnya. Petisi ini mendapat perhatian luas setelah aktivis perempuan Kalis Mardiasih juga mendesak Presiden Prabowo mencopot Gus Miftah dari jabatannya.
Menurut Kalis, perbuatan yang dilakukan Gus Miftah juga menciderai rasa kemanusiaan.
“Nggak ada pantasnya manusia yang merendahkan martabat kemanusiaan,” sebut Kalis di akun media sosialnya.
Rupanya, ihwal pencopotan yang ramai di medsos juga sampai ke Gus Miftah.
Namun ia santai menanggapi permintaan dirinya dicopot.
“Tidak usah tanya soal desakan pencopotan itu, itu bukan kewenangan saya,” kata Gus Miftah.
Gus Miftah juga mengaku telah meminta maaf terkait peristiwa itu melalui video berdurasi satu menit.
“Dengan kerendahan hati, saya minta maaf atas kehilafan saya,” ungkap Miftah.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Budi Djiwandono mengatakan perlu ada evaluasi terhadap Gus Miftah. Terlebih perkataan dan perbuatan Gus Miftah memang tak pantas dikeluarkan oleh pejebat pemeirntahan.
“Tentu itu patut menjadi evaluasi. Kita menyayangkan jika ada pernyataan yang tidak baik. Kami akan menerima masukan hingga kritik masyarakat dengan tangan terbuka,” ujar Budi.
Artikel ini diolah dari berbagai sumber