HALO JATENG- Dapur progam MBG di Jateng tergolong masih minim. Sebab hingga kini dapur MBG yang sudah beroperasi belum mencapai 10 persen dari jumlah ideal.
Terkait hal itu, Pemprov Jawa Tengah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Pelaksana Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini guna mengakselerasi program nasional tersebut.
Pokja itu ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Jateng Nomor 100.3.3.1/88 Tahun 2025. Pokja tersebut diketuai langsung oleh Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin.
Taj Yasin mengatakan, hingga kini sudah ada 129 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melayani program MBG di Jawa Tengah.
Ia mengatakan, jumlah tersebut merupakan terbanyak kedua secara nasional. Pihaknya juga sudah menginventarisir terhadap masalah-masalah yang ada.
“Minggu ini kita sudah membuat alurnya bagaimana, siapa yang bisa dikontak, dan kami juga sudah mengakomodir permasalahan-permasalahan,” ucap Taj Yasin melalui keterangan tertulis diterima Rabu (9/4/2025).
Menurut dia, berdasarkan pendataan yang dilakukan, Jawa Tengah membutuhkan setidaknya sebanyak 3.470 dapur MBG. Jumlah itu untuk memenuhi kebutuhan sekitar 8 juta penerima manfaat.
“Kepada seluruh lembaga, pondok pesantren, para pengusaha, atau sekolah-sekolah yang mau melaksanakan program makan bergizi gratis, tolong koordinasi dengan kami di tingkat provinsi,” tandasnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga sudah mempertimbangkan mana-mana saja aset yang bisa digunakan untuk dapur MBG tersebut.
Pihaknya juga sudah melakukan identifikasi potensi distribusi bahan pokok dapur MBG se Jawa Tengah. Di antaranya dapat dilakukan melalui koperasi usaha tani, petani, peternak, BUMDes penghasil hasil pertanian, dan lainnya. (*)












