Jateng  

Pengolahan Garam Industri di Jepara Ditawarkan ke Calon Investor di CJIBF 2025, Bareng 14 Investasi Lain Asal Jateng

Pengolahan Garam Industri di Jepara Ditawarkan ke Calon Investor di CJIBF 2025, Bareng 14 Investasi Lain Asal Jateng
Pengolahan Garam Industri di Jepara Ditawarkan ke Calon Investor di CJIBF 2025, Bareng 14 Investasi Lain Asal Jateng

HALO JATENG- Pengolahan garam industri di Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara ditawarkan ke calon investor di ajang Central Java Investment Business Forum (CJIBF), Selasa (29/7/2025). Selain garam industri di Jepara, forum investasi ini juga menawarkan 14 investment project ready to offer (IPRO).

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi hadir langsung untuk mempromosikan peluang investasi.

Adapun, 15 proyek yang siap ditawarkan kepada calon investor antara lain pembangunan PLTM Banjaran dan Logawa (Kab. Banyumas), pengembangan PLTP Candi Umbul Telomoyo – Geo Dipa Energy, Proyek Geothermal dan Pengambilan Mineral – Geo Dipa Energy, Proyek Geothermal lainnya – Geo Dipa Energy, Pengolahan Sampah menjadi RDF (Kabupaten Grobogan), Kawasan Khusus Perikanan Terpadu (Kabupaten Cilacap – Blue Economy), Industri Udang Vaname Terpadu (Kabupaten Cilacap).

Adapula Industri Perikanan Terpadu (Kabupaten Pati), Pengolahan Garam Industri (Kabupaten Jepara), Industri Mokaf (Kabupaten Banjarnegara), Industri Kelapa Terpadu (Kabupaten Cilacap), Pusat Regional Komoditas Pertanian (PRKP) dan Sub Terminal Agribisnis (Kabupaten Grobogan), Transformasi TKL Ecopark (Kota Magelang), Pengembangan Wisata Pulau Panjang (Kabupaten Jepara) dan Rumah Sakit Berbasis Green Hospital (Kabupaten Semarang).

LIHAT JUGA :  Wow, 3 Hari Pemutihan Pajak Kendaraan di Jateng Digelar, Tembus Rp28 Miliar

Kepala DPMPTSP Jawa Tengah Sakina Rosellasari mengatakan, ajang kali ini digelar di Hotel Bidakara-Jakarta, untuk menjaring calon investor potensial. Adapun, tema yang diambil dalam CJIBF 2025, adalah “Investasi Inklusif dan Berkelanjutan Dalam Mendukung Pangan dan Energi Terbarukan”.

“Besok memang diselenggarakan di Jakarta yaitu di Hotel Bidakara, berkait dengan kami mendekatkan calon investor. Karena terinfo banyak investor yang akan merelokasi dari provinsi lain ke Jawa Tengah. Nah, daripada itu kami jemput bola,” ungkapnya Senin (28/7/2025).

Ia mengungkapkan, tema tersebut sesuai dengan program Presiden RI Prabowo Subianto yang menjadikan Jawa Tengah sebagai penopang pangan dan industri. Oleh karenanya, Pemprov Jateng mendorong hilirasi produk pertanian yang juga dengan sektor manufaktur.

Kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, menurutnya memberi warna dalam promosi investasi. Selain itu, memberi kepastian kepada para calon investor bahwa iklim investasi di Jateng kondusif.

LIHAT JUGA :  Kata Gubernur Jateng Soal SPPG Progam MBG di Jepara: Bisa Jadi Role Model Daerah Lain

“Karena sesuai yang disampaikan Pak gubernur, untuk promosi investasi, kepala daerah harus hadir ‘menjual’ daerahnya, sehingga investor masuk pastinya membuka lapangan pekerjaan dan perekonomian akan bergerak,” tuturnya.

Ia menekankan, Provinsi Jawa Tengah sangat terbuka dan pro terhadap investasi. Ini 7 dengan peraturan melalui Pergub 36/2023 terkait insentif dan memastikan kemudahan penanaman modal.

Dalam beleid tersebut mengatur terkait keringanan atau pembebasan pajak daerah. Adapula bantuan modal kepada UMKM, bantuan riset kepada UMKM, pelatihan vokasi dan bunga pinjaman rendah.

Disamping itu, Jawa Tengah telah memiliki tujuh kawasan industri besar, di antaranya, Kendal Industrial Park (KEK Kendal), Wijayakusuma Industrial Park, Jatengland Industrial Park, Bukit Semarang Baru, Grand KEK Industripolis Batang, Batang Industrial Park, dan Kawasan Industri Candi.

Terkait akses transportasi, Jateng diperkuat dengan jalur Tol Trans Jawa, enam bandar udara, 11 pelabuhan dan 10 stasiun besar.

LIHAT JUGA :  Operasi Zebra Candi 2024 Dimulai Hari Ini, Ini 7 Pelanggaran yang Akan Ditindak

Di sisi penyediaan SDM, terdapat 1.557 sekolah menengah kejuruan, yang menghasilkan lulusan siap kerja. Juga ada 2.002 lembaga pelatihan kerja.

Sementara, realisasi investasi, hingga triwulan I 2025 mencapai Rp 21,85 triliun telah ditanamkan di Jateng. Jumlah itu mencapai 27,89 persen dari target investasi tahun ini yang mencapai Rp 78,33 triliun.

Investor asal luar negeri (PMA) mencatatkan realisasi investasi Rp 14,08 triliun, dengan lima negara teratas meliputi Tiongkok, Korea Selatan, Hongkong (Tiongkok), Singapura dan Belanda. Sedangkan, investor dalam negeri (PMDN) menanamkan modal sebanyak Rp 7,77 triliun, pada kurun tersebut.

Sektor industri tekstil tercatat merajai sektor investasi di Jateng. Disusul barang dari kulit, alas kaki, industri karet dan plastik, industri makanan dan perumahan, kawasan industri serta perkantoran.

Dari investasi pada kurun tersebut, tercatat 97.550 pekerja terserap dengan penambahan jumlah proyek sebanyak 20.431 unit. (*)