HALO JEPARA- RSI NU Cakra Medika Mayong ditarget mulai beroperasi 21 April 2025. Grand opening rumah sakit yang bertepatan dengan hari kelahiran RA Kartini ini diproyeksikan bisa berkontribusi positif untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat di kawasan selatan Jepara hingga perbatasan Kudus dan sekitarnya.
Seperti diketahui, RA Kartini yang dikenang sebagai Pahlawan Emansipasi Perempuan Indonesia dilahirkan di Mayong Jepara. Lokasi tempat lahir RA Kartini dengan RSI NU Cakra Medika Mayong Jepara tergolong dekat sekitar 1,5 kilometer dengan jarak tempuh 10 menitan.
Ketua Yayasan Kesehatan Islam Nahdlatul Ulama (Yakisnu) Mayong, KH. Mughits Nailufar mengatakan seiring akan mulai beroperasinya RSI NU Cakra Medika pihaknya mengundang puluhan tenaga kesehatan untuk menandatangani surat kesanggupan bergabung. Hal ini memang salah satu syarat untuk mengajukan izin operasional rumah sakit.
Penandatanganan surat kesanggupan ini merupakan bukti komitmen tenaga kesehatan yang sudah lolos dalam tahapan seleksi untuk benar-benar mau bergabung dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan professional dan berdedikasi tinggi.
“Penandatanganan ini digelar bersamaan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional, 3 Desember 2024,” kata Gus Mughits melalui keterangan tertulis diterima, Kamis (5/12/2024).
Puluhan tenaga kesehatan tersebut terdiri dari dokter, dokter gigi, apoteker, asisten apoteker, perawat, bidan, sanitarian, ahli teknologi laboratorium medis dan rekam medis.
Para tenaga kesehatan (nakes) foto bersama dengan jajaran Yayasan dan Manajemen RSI NU Cakra Medika Mayong Jepara di depan rumah sakit yang berlokasi di kawasan selatan Jepara.
Mughits berharap agar para tenaga medis yang telah menandatangani surat kesanggupan memiliki komitmen yang kuat untuk menjalankan visi dan misi RSI NU Cakra Medika Mayong Jepara.

“Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah dan doa dari warga nahdliyyin khususnya dari rais syuriyah, pembangunan RSINU Cakra Medika bisa berjalan lancar sesuai tahapannya sejak ground-breaking 1 Februari 2024,” kata pengasuh pondok pesantren Al Anwar An Naqsabandiyyah Gleget Mayong ini.
Sementara itu, Direktur RSINU Cakra Medika dr. Pujiyanto Basuki, MMR berpesan agar para tenaga kesehatan yang telah menandatangani surat kesanggupan nantinya benar-benar bisa bekerja sepenuh hati.
“Penandatanganan surat kesanggupan ini hanyalah salah satu syarat untuk mengajukan izin operasional. Masih banyak persyaratan lain yang harus dicukupi, antara lain pemenuhan alat kesehatan (alkes) dan penunjang lainnya,” ujar dokter lulusan magister manajemen rumah sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Basuki juga menjelaskan sedang mengurus Sertifikat Laik Fungsi (SLF) sebagai syarat untuk izin operasional mulai dari genset, penangkal petir, hydrant serta lift. “Semua harus ada surat sertifikasinya,” ujar dokter pelaksana UTD PMI Jepara ini.
“Kami sedang menyiapkan kamar pasien. Ada kamar untuk anak, dewasa dan kebidanan. Kami juga menyiapkan untuk ruang ICU. Semuanya mengikuti regulasi yang terbaru yaitu dengan menyiapkan KRIS (Kamar Rawat Inap Standar),” imbuh alumni Fakultas Kedokteran Unissula Semarang ini.
“Insya Allah, untuk layanan kita akan menyiapkan layanan radiologi, laboratorium dan pelayanan empat besar spesialis, yaitu spesialis penyakit dalam, spesialis anak, spesialis bedah dan spesialis kandungan kebidanan,” tandasnya.