HALO JEPARA- Alasan tradisi sunat perempuan harus dihapuskan. Sebab sunat perempuan tak baik bagi kesehatan reproduksi, bahkan juga berpotensi mengancam jiwa.
Terkait hal ini, Lembaga Kemashlahatan Keluarga (LKK) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Jawa Tengah melaksanakan sosialisasi pencegahan dan penghapusan praktik Pemotongan dan Pelukaan Genitalia Perempuan (P2GP) di Gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jepara, Minggu (12/1/2025).
Di hadapan puluhan peserta Rapat Kerja (Raker) III pengurus LKK PCNU dan LKK MWC NU se-Kabupaten Jepara, Sekretaris LKK PWNU Jawa Tengah Mustakim mengatakan sosialisasi P2GP ini merupakan salah satu program kerja LKK PWNU Jawa Tengah periode 2024-2029.
“P2GP atau yang di tengah masyarakat kita lazim disebut sunat perempuan ternyata secara medis merugikan perempuan. Menghapus praktik P2GP merupakan bagian dari upaya LKKNU untuk mewujudkan misi relasi Keluarga Maslahah dan Keluarga Sehat yang menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, kalangan medis, tokoh agama dan tokoh masyarakat,” kata Mustakim melalui keterangan tertulis diterima Senin (13/1/2025).
Ia berharap sosialisasi penghapusan P2GP atau sunat perempuan bisa ditindaklanjuti dengan halaqah atau kajian fiqh yang konprehensif yang melibatkan para ulama perempuan, kalangan medis maupun pemerhati budaya.
Sementara itu, Ketua LKK PCNU Jepara Sri Hana mengatakan sosialisasi P2GP ini merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang pernah dilaksanakan LKK PWNU Jawa Tengah beberapa waktu lalu di Semarang.
“Kami berharap setelah sosialisasi P2GP dalam Raker ketiga LKK PCNU Jepara ini kita bisa menyampaikan program tersebut pada saat Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) III PCNU Kabupaten Jepara yang akan dilaksanakan akhir Januari 2025 sehingga kita bisa melaksanakan program kerja dengan baik dan terukur,” kata Sri Hana.
Di tempat terpisah, Ketua LKK PWNU Jawa Tengah Ulil Albab menyampaikan sosialisasi penghapusan P2GP ini akan terus dilaksanakan agar kesadaran akan dampak buruk terhadap kesehatan reproduksi dan kejiwaan perempuan bisa dicegah.
Ia bersyukur Menteri Agama KH. Nasaruddin Umar saat berbicara dalam seminar nasional Memperkuat Otoritas Negara dalam Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak: Pencegahan Pemotongan dan Pelukaan Genitalia Perempuan (P2GP) /Sunat Perempuan dan Perkawinan Anak juga menyatakan mendukung upaya penghapusan P2PG.
“Sosialisasi penghapusan dan pencegahan sunat perempuan ini akan terus kita gencarkan,” tandas Ulil Albab. (*)