HALO JEPARA- Sindiran Mbah Mun Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Blora ke Ormas GRIB yang ada di Kota Sate.
Kata-kata yang dilontarkan Mbah Mun, panggilan akrab Munaji Ketua Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Blora itu viral di media sosial.
Saat itu, Senin (13/1/2025), sekitar 70 orang anggota ormas PP Blora menggeruduk markas ormas GRIB Jaya yang ada di Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora. Insiden ini mengakibatkan sejumlah orang terluka.
Menurut Mbah Mun, sejauh ini keberadaan ormas GRIB Jaya masih ilegal. Mestinya, jika ingin diakui eksistensinya ormas besutan Hercules itu harus memenuhi dulu izin legalitas laiknya organisasi masyarakat pada umumnya.
Tak hanya itu, Mbah Mun menuding aktivitas anggota GRIB Jaya di Kota Sate juga meresahkan. Sebab tak mengutamakan kepentingan masyarakat namun mengurusi kepentingan perut sendiri.
“Jangan menjadi preman atau bangsat seperti itu. Ini Blora bukan Timor Timur. Kalau mau kepingin jadi organisasi di Blora, ijin legalitas harus dipenuhi dulu,” tandas Mbah Mun dikutip dari video yang beredar.
Ia menegaskan PP Kabupaten Blora menolak GRIB Jaya hadir di Kota Sate. Ia juga mengklaim jika masyarakat tak suka dengan GRIB Jaya.
“Jangan ada GRIB keluar Blora. Kalau keluar saya sikat, urusan dengan Pemuda Pancasila. Ini Blora mas, tidak sekonyong konyong koder. Kalau ada pasti akan berurusan dengan kita,” tandasnya.
Perseteruan antara dua ormas ini akhirnya pecah di Blora pada Selasa (14/1/2025). Bentrok PP dan Grib Jaya di Blora terjadi di perempatan traffic light Karangjati.
Satu orang mengalami luka parah di kepala. Selain itu, tiga sepeda motor dan satu mobil milik Pemuda Pancasila (PP) rusak.
Ketua GRIB Jaya Kabupaten Blora Sugiyanto mengatakan tudingan yang disampaikan PP Blora tak berdasar. Sebab pihaknya sudah memenuhi berbagai ketentuan lazimnya yang harus dikantongi ormas.
Sugiyanto menyebut urusan legalitas sudah rampung. Ormas yang dipimpinnya resmi karena GRIP Jaya Blora sudah mendapat SK dari DPD Jawa Tengah. Selain itu juga sudah diakui Menkumham. GRIB Jaya Blora disebutnya juga mendapat izin dari Kesbangpol.
“NPWP kita juga ada. Saya sebagai ketua DPC GRIB Blora, sebelum saya punya seragam, legalitasnya sudah resmi,” ujarnya.
Terkai insiden di Perempatan Karangjati menurutnya, anggota yang terlibat bukan berasal dari Blora. Anggota GRIB Jaya itu hendak keluar Blora, namun dihadang hingga akhirnya terjadi insiden tersebut.
Sementara itu, Polsek Blora lewat akun Istagram-nya mengatakan Blora sudah aman dan terkendali usai bentrok PP dan GRIB di Blora. Masyarakat diminta tetap waspada dan berhati-hati.
“Bagi pengguna media sosial, yang posting tak baik/mengundang hal negatif, mohon di Takedown ❗️❗️❗️ Blora Cinta Damai, Mari Sesarengan Jaga Kondusifitas Di Blora.”
“Terima kasih petugas gabungan yang sudah menjaga kabupaten Blora. Kita jangan ikut terlarut dan terprovokasi dengan adanya bentrok ormas yang bisa menumbuhkan kekacauan dan juga kerugian bagi kabupaten Blora tercinta,” pesan Polsek Blora. (*)