Jateng  

Kondisi Terkini Tanggul Sungai Wulan Demak, Pernah Jebol 2 x pada Awal 2024

Kawasan jalur pantura Demak perbatasan Kudus yang terendam banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan pada Februari 2024 lalu.
Kawasan jalur pantura Demak perbatasan Kudus yang terendam banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan pada Februari 2024 lalu.

HALO DEMAK – Kondisi terkini Tanggul Sungai Wulan Demak yang pernah jebol 2 x pada awal 2024.

Seperti diketahui, tanggul Sungai Wulan Demak jebol pada Februari dan Maret 2024.

Seiring jebolnya tanggul Sungai Wulan, puluhan ribu warga dari sejumlah desa di Demak terpaksa mengungsi. Sebab ketinggian air di rumah mereka bahkan ada yang mencapai atap.

Tak hanya itu, akses kendaraan dari Jakarta ke Surabaya atau sebaliknya yang melintasi jalur pantura Demak perbatasan Kudus juga terhambat. Selama beberapa hari, air menggenangi infrastruktur penghubung itu sehingga arus lalu lintas di jalur pantura Demak lumpuh total.

Saat ini, hujan kerap mengguyur kawasan Demak dan sekitarnya. Diperkirakan hujan masih akan terus mengguyur kawasan itu maupun pantura Jateng hingga akhir Maret atau awal April 2025.

Terkait hal itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau tanggul Sungai Wulan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah pada Kamis (19/12) sore hari. Kedatangannya memang untuk melihat kondisi terkini dari tanggul yang sempat jebol pada awal tahun 2024 yang lalu.

LIHAT JUGA :  Sosok Bripda Rizal, Anggota Polda Jateng Torehkan Prestasi Gemilang di Kejurnas Judo KSAD Cup XV 2024

Sesaat setelah meninjau tanggul bersama Bupati Demak, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, Kalaksa BPBD Provinsi Jateng dan Kalaksa BPBD Kabupaten Demak. Kepala BNPB mengatakan kedatangannya untuk melihat hasil penguatan tanggul sungai Wulan.

“Hari ini meninjau penguatan tanggul yang jebol pada bencana banjir bulan Februari dan Maret 2024. Tempat yang dua kali banjir saat itu, karena memang airnya sangat kencang dan deras sulit untuk menutup. Tapi tetap diupayakan ditutup tanggul sementara, sekarang sudah diperkuat dengan konstruksi yang saya kira ini sangat bagus, mudah-mudahan tidak terjadi banjir lagi, saya optimis tanggul ini kuat,” kata Suharyanto kepada awak media.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau tanggul Sungai Wulan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah pada Kamis (19/12) sore.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau tanggul Sungai Wulan di Kabupaten Demak, Jawa Tengah pada Kamis (19/12) sore.

Dirinya menyampaikan, saat itu curah hujan tinggi di wilayah Kabupaten Demak sehingga sebabkan tanggul jebol.

LIHAT JUGA :  Unimus dan Undip Tuan Rumah Festival Tenis Profesor 2025, Diikuti 96 Profesor dari 36 Kampus

“Berkaca dari kejadian itu dengan adanya prediksi BMKG kali ini curah hujan di Jawa Tengah meningkat secara tajam, selain penguatan tanggul juga dilaksanakan normalisasi sungai,” tuturnya dilansir dari laman BNPB.

Untuk mengurangi curah hujan tinggi, BNPB pun turut melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jawa Tengah.

“Jawa Tengah sedang dilaksanakan OMC, saat ini OMC hari ketiga, kita akan lakukan sampai BMKG mengatakan sudah aman. Kalo rencana BNPB sampai akhir tahun,” ungkap Suharyanto.

Upaya ini juga sebagai salah satu langkah mengantisipasi dampak bencana pada periode libur natal dan tahun baru di wilayah Jawa Tengah.

“Harapannya masyarakat yang mudik di Jawa Tengah dan melewati pergantian tahun aman dari bencana dan hujan yang terlalu ekstrem,” ucapnya.

LIHAT JUGA :  Remaja Kembar di Jepara Dijual ke Pria Hidung Belang, Muncikari Kantongi Cuan Rp 2 Juta Per Hari

BNPB juga akan menurunkan personil dan bantuan dukungan dana siap pakai serta logistik peralatan bagi Pemerintah Daerah Jawa Tengah.

“Sepanjang jalur mudik di titik-titik rawan akan menyiapkan posko terpadu, BNPB terkait dengan bencana. Seluruh Pulau Jawa ini rata-rata pemerintah kabupaten-kota sudah menetapkan status siaga darurat, sehingga pemerintah pusat melalui BNPB juga sudah mempunyai regulasi kuat untuk membantu,” jelas Suharyanto.

Kepala BNPB berharap bencana tidak akan terjadi, namun jika terjadi masyarakat terdampak tidak lama-lama dalam penderitaan.

“Kita berdoa mudah-mudahan tidak terjadi bencananya, tetapi kalau terjadi masyarakat terdampak segera kita layani, jangan sampai mereka sudah menderita terkena bencana kemudian mereka kesulitan dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari,” tandasnya. (*)