Modifikasi Cuaca untuk Antisipasi Banjir Digelar di Demak dan Grobogan, Berlaku Hingga 25 Januari

Modifikasi Cuaca untuk Antisipasi Banjir Digelar di Demak dan Grobogan, Berlaku Hingga 25 Januari
Modifikasi Cuaca untuk Antisipasi Banjir Digelar di Demak dan Grobogan, Berlaku Hingga 25 Januari

HALO JATENG- Modifikasi cuaca untuk antisipasi banjir digelar di Kabupaten Demak dan Grobogan. Proses modifikasi cuaca yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini digelar hingga Sabtu (25/1/2025).

Hal itu disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat Rapat Koordinasi Penanganan Bencana di Kabupaten Grobogan dan Demak, yang digelar di Gedung Riptaloka, Purwodadi, Kamis, (23/1/2025).

Hadir dalam rapat ini Oh Gubernur Jateng Nana Sudjana, Bupati Grobogan Sri Sumarni, Bupati Demak Eisti’anah dan elemen lainnya.

Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Jateng dan rombongan juga sempat meninjau penanganan sementara tanggul jebol di Desa Tinanding Kabupaten Grobogan. Tanggul ini jebol pada Selasa, 21 Januari 2025 dan sempat merendam ruas jalan Purwodadi-Semarang

LIHAT JUGA :  Pemkab Tawari PT Sumitomo Garap Tol Jepara-Demak Senilai Rp 13 Triliun

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menuturkan, mulai hari ini pihaknya telah melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah Grobogan dan Demak.

“Rencana kami sampai tanggal 25 Januari,” kata dia.

Suharyanto berharap lewat modifikasi cuaca, curah hujan di dua kabupaten bertetangga ini bisa ditekan. Sehingga juga mengurangi potensi terjadinya banjir seperti yang terjadi beberapa hari lalu.

Bupati Grobogan, Sri Sumarni menyampaikan, saat ini banjir di daerahnya menggenangi sebanyak 14 kecamatan dan total 94 desa. Akibatnya, Sebanyak 18.107 rumah tergenang dan 370 jiwa telah mengungsi.

Bupati Demak, Eisti’anah menyampaikan, banjir yang terjadi di daerahnya sempat merendam dua kecamatan, yakni Guntur dan kebonagung. Namun, hingga hari ini debit airnya sudah mulai mengalami penurunan.

LIHAT JUGA :  Normalisasi Sungai Wulan Sepanjang 30 Km Telan Rp 1,1 Triliun, Lintasi Jepara, Kudus dan Demak

“Ada 2.749 kepala keluarga (KK) atau 9.177 jiwa yang sempat terdampak banjir,” jelasnya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyalurkan bantuan penanganan dampak bencana alam di Kabupaten Demak dan Grobogan senilai Rp847.958.764.

Dari jumlah itu, sebanyak Rp422.265.499 untuk Kabupaten Demak dan Rp425.693.265 untuk Kabupaten Grobogan.

Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana Kamis, 23 Januari 2025.

Nana Sudjana mengatakan, bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah di Jateng menjadi tanggung jawab bersama untuk menyelesaikannya.

Nana mengaku terus melakukan langkah-langkah penanganan bencana di berbagai daerah Jawa Tengah.

“Karena dari awal kami sudah koordinasi, setiap ada kejadian tanggul yang jebol, akan sangat berdampak bagi masyarakat,” ucap Nana.

LIHAT JUGA :  Sistem Methuk Bikin Panen Jagung di Daerah Ini Melimpah, Petani Raih Cuan Hingga Rp20 Miliar

Upaya penanganan terhadap tanggul yang jebol, lanjut Nana, dilakukan Pemprov Jateng bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Kiriman air dari Sungai Lusi dan Tuntang mengakibatkan 22 tanggul rusak/jebol, lima di antaranya cukup parah dan berdampak langsung ke masyarakat,” tandasnya. (*)