HALO JATENG- Unimus dan Undip tuan rumah Festival Tenis Profesor 2025. Event bergengsi ini diikuti 96 profesor dari 36 kampus ternama di Indonesia.
Festival Tenis Profesor 2025 digelar pada Sabtu – Minggu (8-9/2) di lapangan tenis yang berada di kampus Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Universitas Diponegoro (Undip), dan Gelanggang Olahraga Tri Lomba Juang, Kota Semarang.
Ketua Penyelenggara Festival Tenis Profesor 2025, Masrukhi mengatakan, gelaran itu sekaligus sebagai wadah bertukar gagasan para guru besar untuk pembangunan bangsa.
“Profesor adalah insan terpelajar, mereka cukup banyak memiliki gagasan. Bisa saling tukar pikiran, mungkin ada gagasan tertentu yang bisa bermanfaat untuk masyarakat,” kata Masrukhi saat acara gala dinner sekaligus membuka rangkaian kegiatan Festival Tenis Profesor 2025 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Jumat, (7/2/2025) malam.
Dalam kesempatan itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana dikukuhkan sebagai dewan penasehat Pengurus Besar Asosiasi Tenis Profesor Indonesia Masa Bhakti 2025-2029.
Masrukhi yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) ini menambahkan tukar gagasan bisa berkembang dalam banyak hal, baik pada bidang pendidikan, kemiskinan, kesehatan, maupun pemberdayaan masyarakat.
Melalui forum olahraga itu, lanjutnya, pemikiran dari kalangan guru besar tersebut diharapkan saling melengkapi untuk memberikan kontribusi dalam membangun peradaban masyarakat ke depan.
Dengan berbagai macam latar belakang bidang keilmuan para profesor itu, ucap dia, kolaborasi bersama menjadi penting untuk menjawab persoalan bangsa.
Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menyatakan apresiasinya atas dilibatkannya sebagai dewan penasehat Asosiasi Tenis Profesor untuk periode pertama ini.
“Kami berikan apresiasi untuk Forum Rektor Indonesia dan para profesor dari 36 perguruan tinggi yang masuk Asosiasi Tenis Profesor,” kata Nana.
Selain menjadi wadah bertukar gagasan, Nana bilang, hal itu jadi ajang sambung silaturahmi para profesor di Indonesia. (*)
