HALO JEPARA- Duduk perkara petugas SPBU ditonjok pengemudi mobil. Kasus ini viral di media sosial dan kini juga menjadi perhatian pihak kepolisian.
Video yang memperlihatkan aksi arogan pengemudi mobil ini seperti yang diunggah akun X bernama @bacottetangga.
Dilihat pada Sabtu (14/12/2024), video ini sudah dilihat 1,5 juta kali. Lalu mendapat 1,7 ribu komentar dan diretweet sebanyak 3 ribu.
Video itu memperlihatkan petugas SPBU dengan tangan menangkup simbol meminta maaf kepada pengemudi mobil Avanza yang berhenti di samping nozzle pengisian bahan bakar.
Meski tangannya sudah menangkup beberapa kali, tetap saja tak mampu meredam amarah pengemudi mobil itu.
Bahkan pengemudi mobil berkaos putih dan topi biru muda keluar dari kendaraan dan menghampiri petugas SPBU itu.
Tanpa ba bi bu, pengemudi itu langsung menonjok muka petugas SPBU itu. Meski ditonjok, petugas SPBU itu terlihat tak berusaha melawan.
Hingga akhirnya “pertikaian” itu dilerai sejumlah rekan petugas SPBU yang berada di lokasi.
Info yang beredar aksi arogan pengemudi itu bermula ketika petugas SPBU salah menyebut angka pengisian bahan bakar, dari yang Rp 25 ribu menjadi Rp 250 ribu.
(Petugas SPBU ditonjok pengendara mobil meskipun sudah minta maaf berkali-kali. Lokasi pom bensin 43.507.17 Rest Area KM 429 tol Semarang Solo,” demikian tulis akun tersebut, dikutip Sabtu (14/12).
Manager Communication & Relation PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho, mengatakan memang terjadi insiden pemukulan kepada operator SPBU yang dilakukan pengemudi mobil yang mengisi BBM.
Insiden itu terjadi di SPBU 43.507.17 Rest Area Km. 429 A, Jalan Tol Semarang-Solo SPBU 43.507.17 Rest Area Km 429A Jalan Tol Semarang-Solo, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis, (12/12/2024) pukul 16.45 WIB.
Pengemudi yang mengendarai mobil Avanza Veloz dengan pelat Nopol K 1150 KO membeli BBM Pertalite senilai Rp 25.000.
“Operator SPBU mengisi Pertalite Rp 25.000 namun ada kesalahan ucap dengan menyebut angka Rp 250.000 setelah pengisian BBM tersebut,” kata Brasto kepada wartawan.
Brasto menyayangkan aksi pemukulan yang dilakukan pengemudi tersebut. Sebab petugas SPBU sudah beberapa kali meminta maaf kepada konsumen tersebut. Namun, tetap saja pengemudi itu melakukan kekerasan kepada petugas SPBU.
“Konsumen mestinya dapat mematuhi peraturan hukum dan etika saat membeli BBM di SPBU,” jelasnya.
Rupanya, video viral ini direspon jajaran Polres Semarang. Meski belum ada laporan, namun pihak kepolisian gercep melakukan penyelidikan terkait aksi main hakim sendiri ini.
“Kami akan tindak lanjuti dan saat ini belum ada laporan ke Polres Semarang Kabupaten. Namun untuk Satrekrim sudah meminta konfirmasi di SPBU Rest Area tersebut,” demikian tulis Polres Semarang.