Foto Kapolres Jepara Dipakai untuk Perdaya Korban Hingga Tekor Ratusan Juta, Pelaku Manfaatkan Teknologi AI

Tangkapan layar foto Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan yang dipakai untuk aksi penipuan oleh pihak tak dikenal.
Tangkapan layar foto Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan yang dipakai untuk aksi penipuan oleh pihak tak dikenal.

HALO JEPARA- Foto Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan dipakai untuk perdaya korban hingga alami kerugian ratusan juta rupiah. Pelaku memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk melancarkan aksinya.

Aksi penipuan oleh orang tak dikenal yang dilakukan melalui WhatsApp, Selasa (24/12/2024).

Korbannya adalah teman Kapolres Jepara. Modus penipuan ini telah memakan korban dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Kapolres Jepara menyampaikan imbauan terkait dengan modus penipuan tersebut. Ia mengimbau penerima pesan atau pihak yang dihubungi nomor tak dikenal mengatasnamakan Kapolres Jepara agar tidak merespon permintaan penelepon.

“Saya tidak pernah meminta-minta sesuatu kepada masyarakat. Oleh karena itu, saya imbau kepada masyarakat agar berhati-hati,” ucap AKBP Wahyu Nugroho, Rabu (25/12/2024).

LIHAT JUGA :  Ribuan Botol Miras Hasil Operasi Polisi di Jepara Dimusnahkan, Digilas Alat Berat

AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan, bahwa modus pelaku penipuan dengan memanfaatkan kecerdasan buatan AI.

“Ada orang yang mengaku sebagai Kapolres dengan menghubungi sejumlah nomor kontak yang ada di media sosial,” ujarnya.

Untuk meyakinkan korbannya, pelaku menghubungi lewat video call dengan menggunakan foto Kapolres Jepara yang diubah dengan teknologi AI.

“Pelaku menghubungi korban yang berteman dengan saya di media sosial. Kemudian video call dengan menggunakan AI,” katanya.

Selanjutnya pelaku menawarkan kepada korban mobil lelangan dari Kejaksaan berupa satu unit mobil Pajero tahun 2020 senilai Rp. 400 juta. Namun, karena kendaraan lelangan cukup membayar seharga Rp 250 juta.

Dikatakan Kapolres, sudah ada dua korban yang tertipu dengan melakukan transfer sejumlah uang kepada pelaku. Korban pertama dari Jakarta sebesar Rp 100 juta dan dari Yogyakarta Rp 135 juta.

LIHAT JUGA :  TAMPANG Selebgram Cantik Asal Jepara yang Dibekuk Polisi Gegara Promosikan Judi Online di Medsos

Untuk meyakinkan korbannya, pelaku juga meminta mereka menghubungi salah seorang yang mengaku dari Kejaksaan.

“Pelaku meminta mereka menghubungi nomer yang katanya adalah Kasie Kejaksaan dengan mengirim bukti transfer palsu,” kata dia.

AKBP Wahyu menambahkan, dilihat dari modus operandi pelaku sangat profesional.

Ia menjelaskan, dari yang dialami korban di Jakarta, pelaku berani melakukan panggilan video dengan wajah kapolres dan cara berbicara yang juga memiliki kemiripan.

Untuk menghindari penipuan berbasis AI, menurutnya edukasi masyarakat sangatlah penting. Masyarakat perlu memahami bagaimana cara kerja dan modus pelaku. Masyarakat juga perlu belajar untuk memverifikasi informasi dengan hati-hati.

Menggunakan teknologi keamanan, seperti two-factor authentication dan aplikasi anti-penipuan, juga dapat membantu melindungi diri.

LIHAT JUGA :  Perempuan Muda di Jepara Dijual Lewat Open BO, Tarif Rp 350 Ribu Sekali Kencan

Dengan semakin canggihnya teknologi AI, ancaman penipuan berbasis AI akan terus meningkat.

“Oleh karena itu, kesadaran dan kewaspadaan menjadi kunci utama dalam menghadapi era digital yang penuh tantangan ini,” tandasnya. (*)