HALO JEPARA- Sosok Mbah Tumini Suyanti umur 79 tahun, usia senja tapi semangat menuntut ilmu tetap membara.
Mbah Tumini menjadi perhatian saat proses wisuda Sekolah Bina Keluarga Lansia (BKL) Wijaya Kusuma yang digelar di Gedung Shima Jepara, Kamis (7/11/2024). Ia menjadi Wisudawan/Wisudawati terbaik dari 43 siswa Sekolah Lansia yang beralamat di Desa Lebuawu Kecamatan Pecangaan Jepara.
Wisuda ini tergolong unik, pasalnya upacara pemberian ijazah yang lumrahnya ditujukan kepada mahasiswa ini, malah diperuntukkan kepada puluhan lansia. Ini merupakan yang kedua kalinya digelar di Jepara Bumi Kartini, setelah BKL Senja Lestari Desa Cepogo pada 2023.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jepara, Muh Ali mengatakan, sedikitnya 43 lansia mengikuti wisuda sekolah lansia standar 1 (S1). Konsep dasar yang dikembangkan dalam sekolah ini adalah pendidikan sepanjang hayat (Long Life Education).
Dalam hal ini, perlu upaya pencegahan dan pembinaan non formal mengenai 7 dimensi lansia, antara lain dimensi fisik, emosional, intelektual, sosial, profesional, serta dimensi lingkungan. Tujuannya untuk mewujudkan lansia yang SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, dan Bermartabat).
“Program Wisuda Lansia ini merupakan kedua kali di Jepara. Harapannya mereka lebih produktif, berkarya, dan bahagia. Kita mewisuda 43 lansia, terdiri dari 29 perempuan dan 14 laki-laki. Ini menjadi suatu lembaga untuk mewujudkan lansia yang smart, mandiri dan bermartabat dengan berbagai tahapan yang sudah dilalui dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Muh. Ali.
Sekda Edy Sujatmiko mengatakan, Sekolah Lansia merupakan wujud implementasi pemerintah dan perhatian terhadap para lansia. Sehingga mereka tetap produktif dan berkarya, meski di usia senja.
“Selamat kepada wisudawan/wisudawati, semoga ilmu yang sudah dipelajari di sekolah lansia, dapat diimplementasikan di keluarga maupun di lingkungan sekitar,”ucapnya.
Edy Sujatmiko menambahkan, Sekolah Lansia sebagai bentuk program mewujudkan angka harapan hidup. Pada 2017, angka harapan hidup penduduk Jepara sebesar 72 per tahun, dan 2024 mengalami peningkatan sebesar 76 per tahun.
“Ini bukti nyata Kabupaten Jepara sebagai predikat Kabupaten Sehat. Caranya kita menggencarkan pola hidup sehat dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas),”terang Edy Sujatmiko.
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Perangkat Daerah, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jepara dan Kecamatan, Koordinator Penyuluh Keluarga Berencana, dab Kader Penggerak Sekolah Lansia.