HALO JATENG- Cerita endusan K9 temukan 3 korban tewas bencana longsor yang terjadi di Desa Kasimpar Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan, Rabu (22/1/2025). Salah satu korban longsor yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia adalah AB, bayi yang masih berusia 5 bulan.
Dalam upaya pencarian korban longsor, Polda Jateng mengerahkan unit K9 dari Ditsabhara yang tiba di lokasi sejak Selasa (21/1) petang. Tiga anjing pelacak dilibatkan untuk membantu menemukan korban di tengah material longsor yang menutupi kawasan tersebut.
Upaya endusan K9 ini membuahkan hasil, hingga siang ini tiga korban yakni NA warga Desa Songgodadai, TP warga Yosorejo, dan satu bayi berusia 5 bulan bernama AB (anak dari korban tewas IW yang merupakan warga Desa Kasimpar) berhasil ditemukan meski dalam kondisi meninggal dunia.
“Sejauh ini petugas telah mengevakuasi 20 korban meninggal yang tertimbun material longsoran,” kata Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso Widamanto saat paparan di hadapan Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo di lokasi tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Rabu (22/1/2025).
Menurut AKBP Doni, selain fokus pencarian korban ratusan personel gabungan dari TNI-Polri, BPBD, dan relawan terus bekerja membuka akses jalan utama yang tertutup longsor di dua titik.
“Kemarin kami sudah menurunkan 100 personel, dan hari ini mendapat tambahan 200 personel dari Brimob dan Samapta Polda,” jelasnya.
Upaya pemulihan juga melibatkan dua unit ekskavator untuk mempercepat pembukaan jalur menuju lokasi terdampak. Dengan terbukanya akses jalan, distribusi bantuan dan pemulihan masyarakat terdampak diharapkan dapat berjalan lebih efektif.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menegaskan, pihaknya akan terus memberikan bantuan maksimal dalam penanganan bencana ini. Masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat cuaca ekstrem yang masih melanda beberapa wilayah di Jawa Tengah.
“Kami terus berupaya semaksimal mungkin, baik dalam pencarian korban maupun pemulihan kondisi masyarakat. Kami berharap masyarakat mengikuti arahan petugas dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda bencana, agar langkah antisipasi dapat segera dilakukan,” tandas Artanto. (*)