HALO JEPARA – 7 Bulan Jepara pecahkan 4 Rekor MURI. Rekor terbaru yakni Ribuan Siswa Tulis Pitutur Luhur di Daun Lontar.
Pemecahan Rekor MURI tersebut diikuti oleh 1.168 siswa dan guru se-Kabupaten Jepara serta 551 siswa SD yang merupakan peserta Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) se-Jawa Tengah, Selasa (22/10/2024).
FTBI yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek RI melalui Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara menyelenggarakan FTBI Jenjang SD Tingkat Kabupaten Jepara Tahun 2024.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta di Gedung Wanita Jepara, dengan di pukulnya gong mengisyaratkan dibukanya FTBI 2024 ini, Selasa (22/10/2024).
Turut mendampingi, Sekretaris Daerah Jepara, Edy Sujatmiko, Jajaran Forkopimda Jepara, Kepala Balai Bahasa Jateng, Kepala MURI Semarang, Peserta dan Pendamping FTBI SD seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah.
Kegiatan FTBI ini direncakan akan berlangsung selama 3 hari, dimulai dari tanggal 22 sampai 24 Oktober 2024.
Terkait dengan pemecahan Rekor MURI yang diusung balai bahasa Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Jepara, Pj Bupati Jepara yakin rekor kali ini akan menjadi pendorong anak-anak untuk terus selalu cinta terhadap budaya-budaya dan bahasa Jawa.
“FTBI menjadikan anak-anak cinta terhadap budaya dan bahasa Jawa, saya berharap juga dengan adanya FTBI dan pemecahan Rekor MURI, anak-anak bisa terus menjaga dan melestarikan warisan leluhur, budaya dan aksara Jawa,” ungkap Edy Supriyanta.

Selain itu, Pj Bupati Jepara juga meminta melalui ajaran baik yang anak-anak tulis hari ini, anak-anak selalu terus belajar tentang nilai-nilai kebajikan, moralitas, dan kearifan.
“Kepada seluruh anak-anak semua, saya meminta untuk selalu terapkan tentang nilai-nilai kebajikan, moralitas dan kearifan dalam hal kehidupan sehari-hari,” ajaknya.
Senada dengan ini, Kepala MURI Semarang Ari Andriani mengatakan dalam kurun waktu tujuh bulan terakhir, Jepara sudah memecahkan empat Rekor MURI.
“Pecah Rekor kali ini sudah ke-empat kalinya sejak setahun kebelakang, dimulai dari Bakar Ikan terbanyak, Sajian Pindang Serani terbanyak, Seduh Kopi terbanyak oleh Perempuan berkebaya Kartini, dan ini Ribuan siswa tulis pitutur luhur di daun lontar,” kata Kepala MURI Semarang.