Mie Ayam Seporsi Rp2000, Sudah Jualan 6 Tahun, Mbak Atik Bisa Raih Cuan Rp200 Ribu Per Hari, Kok Bisa?

Mbak Atik sedang melayani pembeli mie ayam Rp2000 di warungnya. (Sumber Tribun Jogja)
Mbak Atik sedang melayani pembeli mie ayam Rp2000 di warungnya. (Sumber Tribun Jogja)

HALO JEPARA- Mie Ayam seporsi Rp2000, tapi Mbak Atik tetap bisa meraup untung Rp200 ribu per hari.

Aneh tapi nyata. Tapi hal itu sudah dilakoni Mbak Atik yang bernama asli Ngatinem selama enam tahun terakhir.

Meskipun untuk tahun depan, ia belum bisa memastikan apakah harga seporsi mie ayam buatannya tetap Rp2000 atau ada kenaikan. Sebab belakangan ini, harga bahan dasar pembuatan mie ayam mengalami kenaikan.

“Mungkin saja naik. Tapi kalau naik paling Rp1000 saja, jadi nanti dijual Rp3000 per porsi,” kata Mbak Atik dilansir dari Tribun Jogja, Senin (25/11/2024).

Harga yang dibanderol Mbak Atik memang tak lazim. Semisal di Kabupaten Jepara, harga seporsi mie ayam berkisar antara Rp8000 – Rp15 ribu per porsi. Itupun juga porsi standar.

Meski harga jual mie ayam murah, namun Mbak Atik mengaku tidak rugi.

Ia bahkan masih bisa menangguk cuan hingga Rp200 ribu per hari dari jualan mie ayam seporsi Rp2000 seporsi ini.

“Alhamdulillah, tiap hari dari hasil jualan bisa untung Rp150 ribu – Rp200 ribu per hari,” ujarnya.

LIHAT JUGA :  Pelajar MA NU TBS Kudus Asal Jepara M Tsaqif Fadhil Raih Juara III MQK Internasional se Asia Tenggara

Warung kuliner murah Mbak Atik berada di Dusun Karanglo, Desa Glagahombo, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang.

Selain mie ayam Rp2000, Mbak Atik juga menjual bakso kerikil seharga Rp 3.000 per mangkok.

Kedua menu tersebut dapat menjadi pilihan pas untuk sarapan, namun jika dirasa kurang, pelanggan dapat memesan porsi yang lebih besar dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 6.000.

“Sengaja dipatok harga 2.000 agar anak-anak bisa beli juga,” ungkapnya.

Dari pagi hingga malam tepatnya pukul 10.00-21.00 WIB, ia kadang dibantu suaminya yang juga bekerja sebagai kuli bangunan dan tukang pijat.

Ramainya pelanggan biasanya datang saat jam makan siang, sementara pada hari libur, jumlah pengunjung biasanya semakin membludak.

Atik melayani semua kalangan, mulai dari pelajar, pekerja, mahasiswa, hingga warga setempat.

Banyak juga pelanggan baru yang penasaran setelah mendengar cerita mie ayam yang harganya kelewat murah itu.

Pembelinya mayoritas berasal dari wilayah Magelang. Juga ada dari luar provinsi seperti DI Yogyakarta.

“Setiap hari pasti ada orang yang heran, kok bisa murah banget. Kalau ditanya rugi, ya nggak. Alhamdulillah, rezekinya cukup saja,” katanya.

LIHAT JUGA :  SOSOK Pedagang Siomai Asal Jepara yang Ukir Prestasi Bidang Binaraga, Langgan Juara Berbagai Event

Atik mengaku tidak memiliki resep khusus dalam meracik hidangan yang ia jajakan.

Namun menurut pengunjung, mie ayam buatannya terkenal segar dan kuahnya tak membuat tenggorokan enek.

Dia melanjutkan, setiap hari dirinya mampu menjual 4 kilogram mie dan 3 kilogram ayam yang diolah menjadi ratusan porsi mie ayam.

Meski harga yang ia patok sangat terjangkau, usaha ini tetap memberinya penghasilan yang cukup untuk membantu perekonomian keluarganya.

Baginya, keuntungan sedikit yang disyukuri jauh lebih berharga daripada mengeluh tanpa kerja.

“Alhamdulilah nggak (rugi). Dari pada aku nggak kerja, jadi sedikit-sedikit aja disyukuri,” katanya.

Ide untuk menjajakan mie ayam murah tidak muncul begitu saja.

Menurut Atik, gagasan ini berawal dari pengalamannya menghadapi kesulitan ekonomi.

Atik masih ingat masa ketika ia belum bekerja mengelola warung mie ayam. Saat itu, ia hanya mengandalkan gaji suaminya yang bekerja sebagai kuli bangunan.

Atik pernah membeli mie ayam seharga Rp 13.000 kemudian dibagikan ke seluruh anggota keluarganya di rumah. Penyebabnya karena gaji sang suami belum cair.

Pengalaman inilah yang kemudian menginspirasi dirinya untuk membuka warung mie ayam murah dengan porsi hidangan yang sedikit.

LIHAT JUGA :  LOMBA Desain Karya Monumen Ratu Kalinyamat Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Mengikuti, Hadiah Jutaan Rupiah

“Saya pernah merasa berat saat menunggu gajian suami. Waktu itu beli mie ayam harganya Rp 10.000–Rp 13.000, porsinya terlalu banyak kalau untuk satu orang. Dari situ saya terpikir untuk jualan mie ayam murah, supaya orang bisa makan sesuai kebutuhan mereka,” kenangnya.

Selain harga yang murah, Atik kini juga melayani pesanan dalam berbagai porsi sesuai permintaan pelanggan.

Ada pelanggan yang enggan memesan porsi besar namun meminta sebanyak empat hingga lima mangkok mie ayam mangkok kecil sekaligus.

Sementara untuk anak-anak kadang minta hingga tiga atau empat mangkuk kecil.

Di warungnya, Atik juga menyediakan variasi menu seperti mie ayam dengan bakso seharga Rp 6.000 dan mie ayam porsi besar seharga Rp 5.000.

Porsi besar ini mulai dijual dua tahun terakhir untuk memenuhi permintaan pelanggan yang ingin makan lebih banyak.

“Kalau kata pelanggan, mie ayam saya ini kuahnya segar, nggak bikin eneg. Itu yang bikin mereka balik lagi,” ujarnya.

 

Sebagian artikel ini diolah dari Tribun Jogja