HALO JEPARA – Penerbangan ke Karimunjawa beroperasi lagi pada awal tahun 2024. Rencananya ada sejumlah daerah yang dilayani rute penerbangan menuju Bandara Dewadaru Karimunjawa dan sebaliknya.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko saat kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Destinasi Wisata Bahari Kreatif di Kawasan Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Kegiatan yang digelar di Gedung Ratu Shima, kompleks Setda Jepara pada Rabu (23/10/2024) ini diikuti unsur pemerintah, organisasi swasta, media, dan berbagai lembaga pendukung lain.
Selama ini , transportasi ke Karimunjawa, dilayani melalui jalur laut. Ada dua moda transportasi laut yang melayani yakni KMP Siginjai dan KMC Express Bahari.
Tiap pekan, kapal-kapal ini melayani pelayaran dari Jepara – Karimunjawa atau sebaliknya. Bahkan ada juga yang dari Semarang.
Sedangkan sarana penerbangan dilayani melalui Bandara Dewadaru. Sebelumnya sudah ada aktivitas penerbangan di Bandara Dewadaru. Namun seiring wabah Covid-19, aktivitas penerbangan itu lumpuh hingga sekarang.
“Semoga lancar. Kalau dari sisi landasan pacu, Bandara Dewadaru tak ada masalah karena sekarang panjangnya 1400 meter,” ujar Edy Sujatmiko.
Pemerintah Kabupaten Jepara memastikan keseimbangan alam di Karimunjawa tetap dijaga, di tengah pengembangan sektor wisatanya. Sektor ini makin menggeliat, dibuktikan dengan peningkatan jumlah kunjungan. Bahkan dalam satu tahun, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara di Karimunjawa, mengalami kenaikan hingga 115 persen.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional Tahun 2010–2025, Karimunjawa ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Indonesia. Di tingkat daerah, Perda Nomor 4 Tahun 2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jepara Tahun 2023—2043, menempatkan keberadaan kawasan pelestarian alam berupa Taman Nasional Karimunjawa seluas 1.646 hektare.
“Tata ruang ini bukan membatasi masyarakat, tapi mengatur supaya alam dan kebutuhan itu seimbang,” kata Edy Sujatmiko.
Sekda mengungkap, sepanjang tahun 2022 Karimunjawa dikunjungi 59.203 wisatawan dalam negeri, yang meningkat ke angka 77.770 wisatawan sepanjang tahun 2023. Pada rentang waktu yang sama, wisatawan asing naik dari 3.649 orang menjadi 7.850 orang atau meningkat 115 persen lebih.
“Rata-rata wisatawan mancanegara menginap 2,12 malam dengan rata-rata belanja $332,02 per orang. Sedangkan wisatawan dalam negeri rata-rata menginap 1,71 malam dan membelanjakan uang rata-rata Rp1,8 juta per orang,” kata dia.
Perkembangan itu diikuti peningkatan sarana akomodasi yang saat ini berjumlah 120 hotel dan homestay.
Sementara transportasi ke Karimunjawa, selain dilayani setiap dari dan ke Jepara, juga dilayani dari dan ke Semarang pada Jumat dan Minggu. Sedangkan sarana penerbangan di Bandara Dewadaru, makin meningkat dengan landasan pacu yang kini sepanjang 1,4 kilometer.
“Awal tahun depan akan ada lagi penerbangan komersial yang melayani rute Karimunjawa,” kata Edy Sujatmiko.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Moh. Eko Udyyono mengatakan, FGD ini diharapkan memberi masukan pengembangan Karimunjawa sebagai kawasan wisata prioritas yang tetap menjaga kelestarian alam.
FGD dipandu Koordinator Daerah (Korda) Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Jawa Tengah (Jateng) Eko Ariwibowo. Selain Sekda, narasumber yang hadir adalah Kepala Balai Taman Nasional karimunjawa Widyastuti, serta narasumber daring Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf/Baparekraf Oneng Setya Harini. (*)