HALO JEPARA – Independensi penyelenggara pemilu di Kabupaten Jepara disorot. Hal ini seiring munculnya pemberitaan dan postingan terkait adanya salah satu komisioner Bawaslu Jepara, Ali Purnomo yang disinyalir mendukung salah satu paslon peserta Pilkada Jepara 2024.
Seperti diketahui, ada dua paslon yang berlaga di Pilkada Jepara 2024. Yakni paslon nomor urut 1, Nuruddin Amin (Gus Nung) – M Iqbal yang diusung PKB dan Partai Nasdem. Lalu paslon nomor urut 2 Witiarso Utomo – M Ibnu Hajar yang diusung gabungan parpol yang dimotori PPP, PDIP, Gerindra dan partai lainnya baik berstatus parlemen maupun nonparlemen.
Komisioner Bawaslu Jepara Ali Purnomo dinarasikan mendukung paslon Gus Nung – M Iqbal. Tuduhan tersebut ditulis oleh salah satu portal lokal senayan.id. Informasi itu juga diposting akun @senayanid dan Tik Tok senayantv. Ada juga unggahan dari akun @azazeldiablos.
Dalam pemberitaan maupun postingan tersebut, Komisioner Bawaslu, Ali Purnomo dinarasikan sebagai ketua alumni MA Hasyim Asyari Bangsri, Jepara yang memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jepara. Narasi tersebut juga disertai foto atau video.
Baik narasi pemberitaan di senayan.id maupun unggahan di medsos itu sama-sama menukil informasi yang ada di mahaba.sch.id yang merupakan portal internal MA Hasyim Asyari. Gus Nung sendiri selama ini dikenal publik sebagai pengasuh ponpes dan madrasah Hasyim Asyari Bangsri Jepara.
“Gus Nung dan Moh Iqbal memiliki kapasitas dan integritas untuk memimpin Jepara ke arah yang lebih baik. Kami sebagai alumni merasa bertanggung jawab untuk ikut serta dalam proses perubahan ini,” ujar Ali Purnomo, dilansir dari senayan.id.
Saat dikonfirmasi, Ali Purnomo menegaskan jika pemberitaan maupun postingan yang menyebutkan jika dirinya berpihak pada Gus Nung-Iqbal adalah kabar bohong alias hoaks.
Ali Purnomo juga telah melaporkan akun yang menyebarkan berita bohong atau hoaks mengenai dirinya ke Polres Jepara.
“Akun-akun tidak bertanggungjawab itu sudah kami laporkan ke polisi karena sudah membuat berita hoaks dan fitnah,” ujar Ali Purnomo, kepada wartawan, Minggu (6/10/2024).
Ali Purnomo menegaskan jika ia bukan ketua alumni MA Hasyim Asyari Bangsri. Ia juga memastikan, tidak pernah mengetahui kegiatan deklarasi alumni MA Hasyim Asyari Bangsri tersebut.
Ali juga tidak pernah menghadiri deklarasi sebagaimana yang disampaikan pada pemberitaan dan narasi di medsos tersebut.
“Ini sangat merugikan saya dan juga nama baik lembaga. Saya mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Masyarakat harus melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum menyebarkan suatu informasi,” tandasnya.