TPQ Al-Muttaqin Diresmikan, Harapan Baru Membentuk Ekosistem Qur’ani di Pringtulis Nalumsari

Penyerahan aset bangunan dan sertifikat lahan TPQ Al Muttaqin, Pringtulis (25/10/25)
Penyerahan aset bangunan dan sertifikat lahan TPQ Al Muttaqin, Pringtulis (25/10/25)

TPQ Al-Muttaqin Diresmikan, Harapan Baru Membentuk Ekosistem Qur’ani di Pringtulis Nalumsari

HALO JEPARA – Dalam suasana yang penuh khidmat dan haru, warga Dukuh Bondowoso, Desa Pringtulis, Kecamatan Nalumsari, Jepara, menggelar peresmian Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Al-Muttaqin pada Sabtu (25/10/2025).

Kegiatan ini dirangkaikan dengan pengajian umum di halaman Masjid Al-Muttaqin, sebuah masjid kuno peninggalan Pangeran Danang Syarif Hadiwoso bin Panembahan Senopati, dari ibu Nyi Mas Ratu Semangkin binti Sunan Prawoto.

Bangunan TPQ yang diresmikan ini merupakan wakaf dari keluarga almarhumah Hj. Hanif Mifrohah binti H. Abdullah Chandiq, dan diinisiasi oleh ketua pengurus masjid Al Muttaqin, H. Wiji Sulamto.

Melalui proses yang penuh semangat kebersamaan, TPQ Al-Muttaqin kini resmi diserahkan untuk dikelola masyarakat setempat untuk meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an sejak dini.

LIHAT JUGA :  Kolaborasi Pelajar, Merawat Tradisi: Pengukuhan PAC IPNU IPPNU Nalumsari

Momen peresmian ini juga menjadi ajang penyerahan aset wakaf dan sertifikat lahan dari keluarga pewakif kepada masyarakat. Ustadz H. Hasan Asy’ari, selaku perwakilan keluarga, menyerahkan bangunan secara simbolis kepada tim pengurus TPQ yang menjadi representasi warga Dukuh Bondowoso.

Ustadz Hasan menyampaikan harapan agar TPQ ini menjadi pusat pendidikan Qur’ani yang melahirkan generasi cinta Al-Qur’an dan berakhlak mulia.

“Ini bukan sekadar bangunan, tapi amanah yang harus dijaga. Kami berharap TPQ ini bisa menjadi tempat lahirnya anak-anak yang mencintai Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya di hadapan ratusan jemaah yang memadati halaman masjid.

Kepala Desa Pringtulis, Hadi Susanto, turut hadir dan memberikan sambutan hangat. Ia menyampaikan apresiasi atas semangat warga yang terus menghidupkan pendidikan keagamaan di desanya.

Menurutnya, berdirinya TPQ Al-Muttaqin menjadi bukti nyata meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan Al-Qur’an sejak usia dini.

LIHAT JUGA :  Ini Cara Jemaah Masjid Asyroful Hufadz Mulyoharjo Perkuat Ukhuwah, Gelar Pengajian Putra Almarhum Dai Sejuta Umat

“Kami sangat bangga. Banyak anak-anak di desa ini yang kini bisa menamatkan pendidikan formal sembari menghafal Al-Qur’an 30 juz. Ini adalah kebanggaan dan anugerah besar bagi Pringtulis,” ungkapnya penuh semangat.

Peresmian TPQ Al-Muttaqin berlangsung dalam nuansa religius. Rangkaian acara diawali dengan shalawat oleh tim hadrah, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, sambutan, doa bersama, hingga pengajian umum yang menghadirkan penceramah televisi swasta Indosiar, Alif Silfia Luthfiyah.

Jemaah antusias mengikuti hingga akhir acara, dengan suasana guyub yang mencerminkan kerukunan dan keharmonisan warga Bondowoso.

Momentum ini terasa semakin bermakna karena bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional 2025. Semangat hari santri menjadi pengingat pentingnya peran masyarakat dalam membina generasi Qur’ani.

“Hari santri adalah momentum untuk meneguhkan kembali semangat mencintai Al-Qur’an, meneladani perjuangan para ulama, dan menanamkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin sejak dini,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat, Dr. Muh Khamdan.

LIHAT JUGA :  Dukung Asta Cita Pertama Pemerintahan Prabowo, Badiklat Hukum Jateng Perkuat Ideologi Negara di Ruang Birokrasi

Warga pun berharap keberadaan TPQ ini dapat menjadi benteng moral bagi anak-anak dari pengaruh negatif media sosial, game online, dan gaya hidup bebas yang kian mengkhawatirkan. Dengan pembelajaran Al-Qur’an yang interaktif dan terarah, anak-anak diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak, cerdas, dan berjiwa sosial tinggi.

Peresmian TPQ Al-Muttaqin di Dukuh Bondowoso ini bukan hanya simbol lahirnya lembaga pendidikan baru, melainkan tanda kebangkitan spiritual masyarakat desa.

Dalam semangat hari santri, mereka meneguhkan komitmen bersama untuk terus menanamkan nilai-nilai Qur’ani, menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan, dan melahirkan generasi penerus yang cinta Al-Qur’an serta siap membangun peradaban yang lebih baik. (*)