Opini  

Politik Idolisasi dan Adu Kuat Relawan “Veteran” Pilpres 2024 di Pilkada Jepara

Relawan Adalah Koentji, Siapa Berhasil Menggerakkan Kekuatan Politik Bayangan Ini?

ILUSTRASI Relawan Prabowo-Gibran di Kabupaten Jepara menggelar doa bersama dan syukuran atas kemenangan paslon yang didukungnya di Pilpres 2024.
ILUSTRASI Relawan Prabowo-Gibran di Kabupaten Jepara menggelar doa bersama dan syukuran atas kemenangan paslon yang didukungnya di Pilpres 2024.

Analis: Dr. Muh. Khamdan*

HALO JEPARA – Kemenangan Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 bisa dimaknai ganda.

Satu sisi sebagai wujud soliditas partai politik pengusung. Koalisi yang menamakan diri dengan Indonesia Maju itu didukung oleh 9 partai, terdiri dari partai parlemen seperti Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, dan partai non-parlemen semisal PBB, Gelora, Garuda, PSI, dan Prima.

Namun di sisi lain, kemenangan Prabowo-Gibran tersebut juga menyiratkan sebuah paradoks karena tidak berkorelasi dengan kemenangan dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

Di Jepara misalnya, Prabowo-Gibran memenangkan kontestasi tetapi Gerindra masih kalah dengan PPP dan PDIP. Kedua partai itu memang menjadi pemenang perebutan kursi di DPRD Jepara. Namun untuk pilpres, paslon yang diusung dua PPP dan PDIP, Ganjar-Mahfud, malah kalah telak di Kota Ukir.

Bisa difahami jika konsolidasi parpol seringkali tidak selaras dengan dukungan terhadap profil kandidat calon pemimpin nasional, termasuk kontestan kepala daerah.

Kuat ditengarai bahwa model politik yang berkembang saat ini tidak lagi mementingkan ideologi, tetapi cenderung pada aspek idolisasi. Secara umum, seseorang menentukan pilihan dalam pileg dan pilpres lebih karena faktor orangnya, bukan karena partainya.

Politik yang dipengaruhi adanya tokoh idola atau kerap disebut politik idolisasi selalu diiringi hadirnya kekuatan politik bayangan yang disebut relawan.

LIHAT JUGA :  Loopholes, Imbauan Sekda Edy dan Kerawanan Netralitas ASN di Pilkada Jepara 2024

Ada beberapa komunitas relawan yang dapat menggambarkan sisi kemenangan Prabowo-Gibran di Jepara. Pertama, Relawan Bolone Mase. Kelompok relawan yang memiliki kedekatan psikologis secara langsung dengan Gibran Rakabuming Raka ini, salah satu ketuanya adalah Luluk Agus Yulianto (LAY).

Relawan yang sudah terbentuk di semua kecamatan dalam masa kontestasi pilpres itu, jelas memiliki sisa-sisa tim yang tidak bisa diabaikan sampai ke tingkatan RT dan RW. Kesadaran itu juga yang kiranya membuat LAY berani mencoba mendaftarkan diri sebagai calon bupati di enam partai, yaitu PPP, Gerindra, Golkar, Demokrat, Nasdem, dan PKB.

Sayangnya, keenam partai itu tidak ada satupun yang memberikan rekomendasi pengusungan. Sehingga terkait Pilkada Jepara 2024, belum ada gambaran pasti, ke mana arah dukungan para relawan ini.

Kedua, Relawan Nderek Dawuhe Guru (Ndaru). Kelompok relawan ini memiliki kedekatan psikologis dengan Habib Luthfi bin Yahya yang dijadikan sebagai sosok guru mulia. Berdasarkan kata “Guru” serta sosok Ba’alawi yang dijadikan ikon nama, relawan ini mewarnai kegiatannya dengan Tahtimul Qur’an, Maulid Nabi dan shalawatan, serta rangkaian ziarah maupun tahlil.

Sosok yang sangat kental dengan relawan ini adalah Iqbal Bejeu, dan kebetulan menjadi kemudi dari pasangan calon bupati dan wakil bupati usungan PKB-Nasdem. Tentu menjadi keuntungan bagi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Jepara, Gus Nung – Iqbal, karena relawan Ndaru masih terjaga sekaligus memiliki komitmen menghormati eksistensi para habib dalam dunia perpolitikan.

LIHAT JUGA :  Kulakan Bahan Visi Misi, Gus Nung Dititipi Masalah Akses Jalan Hingga Tunjangan Guru TPQ di Karimunjawa

Ketiga, Alap-Alap Jokowi (AAJ). Sebagai sebuah kelompok relawan yang menjadikan Jokowi sebagai komando gerakan, sikap dan pilihan politik dalam Pilkada 2024 tentu menjadi kekuatan penting.

Jokowi yang pada trend terakhir dianggap antitesis dari sikap PDIP, tentu hal itu juga akan berimbas pada dukungan kelompok relawan ini.

Logikanya, siapapun pasangan kandidat yang didukung PDIP maka bisa jadi ditolak oleh kelompok relawan ini. Persoalannya, di Pilkada Jepara 2024, PDIP dan Gerindra serta PSI tak lagi berseberangan seperti saat Pilpres 2024. Ketiganya bahkan malah sudah menyatu saat mengusungkandidat calon bupati dan calon wakil bupati Jepara Witiarso Utomo – Ibnu Hajar.

Keempat, Relawan Pengusaha Muda Nasional (REPNAS). Relawan pendukung Parabowo-Gibran yang berbasiskan para pengusaha muda ini, untuk kepengurusan tingkat Karesidenan Pati dipimpin oleh M Zaenal Afrodi.

Sosok muda ketua HIPMI Jepara sekaligus pemilik usaha properti Atlantis dan Taman Kopi Resto itu sempat meramaikan bursa pencalonan wakil bupati dengan mendaftar lewat Partai Nasdem, PKB, dan PDIP.

Sejumlah pelaku usaha mebel, properti, tembakau, dan UMKM ekonomi kreatif juga sempat menggadang-gadang Zaenal Afrodi sebagai agen perubahan Jepara dari kalangan milenial. Ia juga punya basis dukungan dari pegiat sosial hingga komunitas olahraga khususnya basket. Dukungan ini sangat dimungkinkan karena Zaenal Afrodi merupakan Ketua Persatuan Basket (Perbasi) Kabupaten Jepara.

LIHAT JUGA :  Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Jepara Terpilih Hasil Pilkada 2024 Digelar 10 Februari 2025, Ini yang Dilakukan Mas Wiwit-Gus Hajar

Namun sayangnya, namanya gagal lolos sebagai bakal calon bupati maupun wakil bupati Jepara. Meski begitu, bisa jadi Mas Zed, panggilan akrabnya ikut turun gelanggang menjadi bagian tim pemenangan dari partai yang pernah dilamarnya. Atau tim pemenangan paslon yang dekat dengannya.

Bisa jadi, kekuatan relawan pendukung Prabowo-Gibran saat Pilpres 2024 redup karena gamang saat menjatuhkan dukungan kepada paslon peserta Pilkada Jepara 2024. Namun bisa jadi juga, kekuatan itu mampu menunjukkan daya ledak sangat besar ketika mampu dikoordinasi sekaligus dipersatukan dalam satu dukungan.

Tentu banyak relawan-relawan lain yang terbentuk sesuai dengan idolisasi yang dianut dalam Pilpres 2024, sebagaimana Relawan Bocahe Bapak dan Santri Gayeng Nusantara.

Kata kuncinya, siapapun yang bisa mengkonsolidasikan kekuatan relawan, setidaknya akan memiliki kekuatan bayangan politik yang bisa bergerak senyap untuk memenangkan kontestasi Pilkada Jepara 2024.

Harapan kita, sinergi serta kreativitas parpol dan relawan ini akan mampu menghadirkan situasi Pilkada Jepara yang puinuk.

*Pembina Paradigma Institute